BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Inflasi sudah sangat tinggi. Maka nilai mata uang akan semakin turun. Hidup dalam kondisi seperti ini cendrung membuat orang memilih metode cicilan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Jika Anda pergi ke supermarket, atau toko distributor barang elektronik, jangan heran kalau ada yang menawarkan kredit strika kepada Anda. Apalagi seperti kulkas, AC, perabot bahkan blender-pun bisa dibawa pulang dengan harga kecil, namun Anda tetap akan ada beban kredit per bulannya. Apalagi jika ingin memiliki rumah tempat tinggal, menyekolahkan anak dan lainnya. Maka tawaran-tawaran ini lah yang biasanya akan bikin gaji bulanan Anda bobol.
Nah, Anda perlu mewaspada 3 hal berikut ini untuk menghindari besarnya pengeluaran Anda:
Pertama, hindari berutang. Sebelum Anda memastikan untuk berutang sebaiknya Anda harus memahami secara matang mengapa Anda harus berutang. Walaupun hanya kepada teman, tetap saja ada kesepakatan antara Anda dengan teman Anda mengenai utang tersebut. Apalagi, jika uang yang Anda pinjam tidak untuk membeli barang berharga. Maka itu bisa menjadi uang pengeluaran dalam jumlah besar. Intinya ukur dulu kemampuan keuangan Anda (pendapatan) di masa depan (bulan depan) sebelum berutang, jika tidak memungkinkan, sebaiknya hindari berutang.
Kedua, sisihkan segera untuk cicilan. Anda yang punya kredit rumah atau kendaraan perlu melakukan hitungan kembali berapa biaya cicilan yang harus Anda keluarkan. Setelah menghitung semua jumlah cicilan Anda, ketika saat gajian sebaiknya langsung dibayarkan. Sebab jika ditunda maka akan menggerus gaji bulanan Anda. Misalnya Anda punya penghasilan Rp5 juta/bulan. Sementara kredit yang harus Anda bayar, seperti cicilan rumah Rp1 juta dan sepeda motor Rp1 juta. (total cicilan per bulan Rp2 juta. Sisa gaji Rp3 juta).
Setelah cicilan Anda bayarkan, Anda punya masih punya uang Rp3 juta untuk kebutuhan lainnya. Artinya, jumlah cicilan yang Anda keluarkan masih lebih kecil dengan jumlah uang yang masih dipegang. Namun jika cicilan tidak disegerakan, maka nominal gaji Rp5 juta akan dipakai untuk kebutuhan hidup dulu, beli beras, bahan dapur, token listrik, pulsa, belum lagi godaan beli sepatu, baju, nongkrong di sana-sini dan biaya transportasi.
Sehingga menjelang tanggal jatuh tempo cicilan rumah dan sepeda motor, sisa uang gaji Anda hanya tinggal setengahnya Rp2,5 juta. Jika dikeluarkan biaya cicilan (Rp2 juta), gaji yang Anda pegang hanya tinggal Rp500 ribu. Hal seperti ini biasanya cenderung akan membuat Anda memilih untuk menangguhkan salah satu cicilan. Misalnya Anda menunda pembayaran cicilan sepeda motor pada bulan ini dan memprioritaskan membayar cicilan rumah. Artinya, pada bulan depan, pengeluaran Anda akan bertambah Rp1 juta (Rp1 juta cicilan rumah, Rp2 juta cicilan sepeda motor ditambah denda) dan dana kebutuhan Anda nominalnya akan semakin kecil. (bpc3)Â