BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Soal devisit dana Pemprov Riau masih terus menjadi pembicaraan serius. Sebab ini kali pertama Riau mengalami masalah kekurangan anggaran.Â
Dulu pemerintah selalu bertumpu pada SiLPA besar dan ditopang dengan dana deposito, artinya jika PAD tidak mencapai target duit tetap tersedia. Sumber lain pendanaan yakni dari transfer pusat baik dalam bentuk DAU, DAK dan DBH.Â
“Sekarang kondisinya beda. Realisasi APBD maksimal jadi SiLPA sedikit. PAD belum bisa capai target sementara dana transfer pusat masih tertahan. Solusinya rasionalisasi,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi, Kamis, 23 Agustus 2018.Â
Ditanya soal rincian kegiatan yang akan di rasionalisasi, untuk sementara ini dia tidak bisa memberikan komentar. “Posnya di mana saja saya belum bisa berikan komentar,” sambungnya.Â
Sikap Hijazi menahan informasi soal rincian kegiatan yang mengalami rasionalisasi lebih kepada proses pembahasannya di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Riau, masih berproses dan belum selesai.Â
Baca:Â Tengah Devisit Duit, Wacana Jual Aset Pemprov Riau Mencuat
“Inikan barangnya belum final dibahas. Makanya saya belum bisa memberikan penjelasan. Lagipula finalisasinya nantikan ada di DPRD. Tunggulah kalau soal itu,” sambungnya.Â
Perkiraan sementara devisit dana Pemprov Riau sebesar Rp1 triliunan. Artinya sejumlah inilah kegiatan yang akan dilakukan rasionalisasi. Dia mencontohkan, misalnya untuk perjalanan dinas ke luar kota, akan lebih ditekan dan dibikin lebih efektif.
Pemprov Riau, ujar dia, tengah memilah kegiatan prioritas pemerintah. Dengan ini nantinya diharapkan ada rekomendasi kegitan lain yang dianggap tidak prioritas, itulah yang akan dikenakan rasionalisasi. (bpc3)