BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Seminar internasional di Kampus ST2P Langgam, Pelalawan resmi dibuka oleh Sekjen Menperin RI Haris Munandar dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-23, belum lama ini (9/8).
Hadir dalam kesempatan tersebut Dirjen Kelembagaan IPTEK DIKTI, Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT RI) Bidang Pengkajian Kebijakan Dr.Ir.Gatot Dwiyanto,M.Eng, Bupati Pelalawan H.M.Harris selaku tuan rumah, Forkompinda Provinsi dan Kabupaten, Pejabat Pemerintah Provinsi dan Kabupaten se Propinsi Riau, Direktur utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Dono Boestami,National Project Director Sustainable Palm Oil Initiative (SPOI) UNDP Indonesia Ir Dedi Junaedi,M.Sc, Direktur PPKS Medan, Delegasi Hakteknas Pemerintah Propinsi / Kabupaten dan Kota Se Indonesia, Sahat Sinaga Wakil Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia, Dr.Darmono Taniwiryono Ketua Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia ( MAKSI ), Asosiasi Industri Hilir dan Hulu Kelapa Sawit, Pimpinan Perusahaan, Toshihide Nakajima Direktur E-Bio Advanced Technology Jepang, Yamamoto Taizo ( Representative Director Eco Support Co Ltd Jepang ) dan Prof.Dr.Ing Eko Supriyanto Guru Besar Universitas Teknologi Malaysia, Para Rektor Perguruan Tinggi Swasta,Negeri,Akademisi, Para Peneliti dan Pekekayasa Dalam dan Luar Negeri, Tokoh Masyarakat dan Organisasi serta Masyarakat Persawitan.
Harris Munandar yang mewakili Menteri Perindustrian Air Langga, menyampaikan beberapa pesan terkait perindustrian kelapa sawit di Indonesia. Termasuk perkembangan teknologi dalam industri hulu maupun hilir sawit yang akan dikembangkan di ST2P.
“Perkembangan teknologi harus selaras dengan dunia industri kelapa sawit,” kata Harris Munandar.
Sekjen Harris Munandar menyatakan, saat ini banyak kampanye hitam terhadap dunia industri kelapa sawit di Indonesia. Kampanye negatif ini menjadi pengekangan dan ancaman tersendiri di Indonesia yang hembuskan oleh dunia Eropa.
Isu yang dihembuskan yakni kelapa sawit Indonesia tidak ramah terhadp lingkungan, merusak alam, hingga kebun sawit yang dibangun dalam kawasan hutan.
“Ini harus dilawan dengan menunjukan kualitas sawit Indonesia yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan,” tandasnya.
Penelitian terhadap turunan kelapa sawit yang dijadikan menjadi komoditi tersendiri menjadi tugas bersama. Agar mampu menyaingi isu negatif atas dunia kelapa sawit Indonesia.
Sementara itu Bupati Harris mengatakan seminar internasional dalam peringatan Harteknas menjadi kesinambungan program di Kawasan Teknopolitan. Bukan perkara mudah mewujudkan Kawasan Tekno Park dan proses pembangunannya. Komitmen yang kuat untuk menjalankan dan mewujudkan secara penuh.
“Kami sangat butuh dukungan pemerintah pusat dalam mewujudkan Kawasan Teknopolitan ini. Sebagai pusat pendidikan dan inovasi teknologi di bidang industri kepala sawit,” pungkasnya.Â
Dijelaskan, seminar ini diharapkan bisa menunjang 7 Program Strategis Pemerintah Daerah, yakni Pelalawan Inovatif. Menurutnya, sekitar 75 persen masyarakat Pelalawan menggantungkan hidup melalui perkebunan sawit. “Melalui seminar ini, petani kebun kita tidak hanya diharapkan menjadi pemilik dan pekerja kebun saja, tetapi bisa mandiri yang bukan hanya pemilik, namun bisa mengolah sendiri dan memasarkannya langsung,” ujarnya.
Mantan Ketua DPRD Pelalawan itu optimis, pelaksanaan seminar internasional akan membuat bangsa Indonesia maju dan bahkan bisa sejajar dengan negara lain, terutama dalam penerapan inovasi dan teknologi.Â
Seperti diketahui, berdasarkan RPJMD Kabupaten Pelalawan 2011-2016 Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Mengoptimalkan Pemenfaatan Sumberdaya Ekonomi, serta Meningkatkan Daya Saing Daerah menuju Peningkatan Daya Saing Nasional ditetapkan 7 Prioritas Pembangunan Daerah, yaitu:
- Pelalawan Sehat
- Pelalawan Cerdas
- Pelalawan Terang
- Pelalawan Lancar dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa / Kelaurahan
- Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan.
- Pengembangan Objek Wisata Bono.
- Program Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan. (advertorial)