BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tanggal 26 Mei ditetapkan pemerintah Australia sebagai hari maaf nasional (National Sorry Day). Hal ini adalah sebagai bukti dan pengingat penganiayaan serta pelanggaran HAM kepada suku asli Australia, Aborigin.
Dikutip dari Wikipedia, pada abad 20, pemerintah Australia secara paksa memisahkan anak-anak suku Aborigin dari orangtuanya. Mereka kemudian diberikan kepada orang kulit putih.
Namun, selama bersama orang kulit putih, anak-anak Aborigin ini justru mendapatkan penganiayaan. Pemerkosaan, kekerasan fisik, dan masih banyak jenis penganiayaan lain.
“Penelitian lembaga Human Rights and Equal Opportunity Commission juga mengungkapkan para anak-anak Aborigin mendapatkan penyiksaan. Mereka bahkan juga diperkosa,” tulis kumparan, Sabtu 26 Mei 2018.
Jika dilihat lebih jauh ke belakang, para kaum kulit pendatang pada abad 19 sudah melakukan pembantaian kepada suku Aborigin. Mereka menganggap bahwa suku Aborigin tidak pantas hidup.
13 Februari 2008, permintaan maaf kepada suku Aborigin akhirnya keluar dari perdana menteri Kevin Rudd. Dalam pidatonya, Rudd mengatakan apa yang dialami oleh suku Aborigin adalah kesedihan dan juga kehilangan mendalam bagi bangsa Australia. (bpc2)