BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK – Lamban dalam penanganan pasien, Â kerap menjadi keluhan pasien yang berobat di hampir seluruh rumah sakit umum. Tak terkecuali rumah sakit umum Tengku Rafian Siak. Banyak pasien yang mengeluhkan lambannya penganan terhadap pasien rawat inap disana.
Dede, salah satu keluarga pasien kerap merasakan lambatnya dalam penanganan yang dilakukan pihak rumah sakit.
“Kita kadang kesal. Infus sudah waktunya ganti, tapi selalu lambat. Kadang sampai habis, sudah dikasih tau lama datang, “sebut dede kamis (1/12/2016)
Dede mengaku beberapa kali sering dengan sengaja mematikan infus, sebab air infus telah habis.
“Kadang saya matikan sendiri, sebab sudah habis airnya. Kalau enggak dimatikan malah menyedot darah. Bagi yang enggak tau dibiarkan itu, kan bahaya,”tambahnya.
Tak hanya masalah infus, Dede yang berada diruang shafa atau kelas dua ini bersama pasien lainnya ia menceritakan pasien sebelah yang sudah menjalani puasa ternyata tidak jadi di operasi, hal itu lantas membuat kesal pasien.
” Kemaren baru saja kejadian, pasien sebelah disuruh puasa, Â udah seharian puasa rupanya enggak jadi di operasi. Tentu kesal dia. Udah lagi sakit nahan lapar, enggak jadi pulak, Â susternya juga Kasih taunya lambat,”bebernya.
Tak hanya Dede, Â Meiyani yang saat itu dirawat inap sebelum melahirkan juga merasakan ketidaknyamanan.
Ac yang rusak membuat ruangan panas. “Waktu diinapkan mau melahirkan menderita rasanya, Â perut lagi sakit, rasa nak melahirkan, ditambah ruangan yang panas, Â ac nya rusak tambah stres rasanya,”ungkap mei.
Saat dikonfirmasi mengenai hal itu ke Direktur RSUD, Ulfa Hanum, mengatakan ruang shafa memang tidak disediakan ac.
“Kalau diruang shafa memang tidak ada ac nya, itu kelas tiga,”katanya melalui via telephone.
Namun setelah ditekankan adanya ac diruang tersebut ulfa mengatakan akan di cek.
“Ya ya nanti kami cek, “tambahnya.
Menanggapi keterlambatan pergantian infus, Ulfa pun mengatakan tidak pernah lambat, kalau pun lambat segera lapor kebagian infus.
“Kalaupun lambat lapor kebagian infus, sama dokter Irma, “tungkasnya.
Dengan kejadian itu, pasien dan keluarga pasien berharap kepada rumah sakit agar memberikan pelayanan yang layak serta meminimalisir kelambanan dalam menangani pasien rawat inap.
“Harapannya jangan lambat dan beri pelayanan yang terbaik untuk pasien meski kami dirawat diruang shafa (kelas dua) ,”harap Dede.
Penulis : Ely