BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kondisi perekonomian global kembali mempengaruhi harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Pada pekan yang ke dua Juni 2014, harga TBS kembali mengalami penurunan yaitu sebesar Rp 34,88/kg dari sebelumnya Rp 1.855,42/kg menjadi Rp. 1.820,54/kg.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs H Zulher MS, setelah pelaksanaan Rapat Tim Penetapan Harga TBS Disbun Riau, Selasa (10/6/2014) di aula Disbun Riau.
Menurut Zulher, pada kondisi sekarang ini seluruh sektor perdagangan di pasar global mengalami penurunan. Hal itu disebabkan oleh adanya perlambatan ekonomi terutama yang dialami oleh negara besar seperti India, Tiongkok dan Amerika Serikat.
Seperti Tiongkok yang menjadi tujuan utama ekspor CPO mengalami perlambatan ekonomi. Terutama dalam beberapa bulan terakhir publik Tiongkok menginginkan pemerintah mengeluarkan kebijakan ekonomi yang pro terhadap lingkungan.
Untuk Indonesia sendiri terjadi perlambatan ekonomi, nilai impor lebih tinggi dari eskpor. Data dari Kementrian Perdagangan menjelaskan bahwa nilai ekspor April mencapai US$14,29 miliar atau mengalami penurunan US$ 1,96 milliar atau sebesar 5,20 persen dibanding ekspor Maret 2014. Apabila dibanding periode yang sama pada 2013, capaian ekspor April tahun ini mengalami penurunan sebesar 3,16 persen.
“Hingga saat ini harga TBS tidak bisa terkoreksi naik. Kita sebagai satker pemerintahan daerah tidak bisa berbuat banyak karena ini semua imbas dari pasar globalâ€ujar Zulher.
Dalam rapat tim penetapan harga TBS tersebut diputuskan bahwa harga TBS umur 3 tahun sebesar Rp 1.303,21/kg, umur 4 tahun sebesar Rp. 1.455,18/kg, umur 5 tahun sebesra Rp 1.557,11/kg, umur 6 tahun sebesar Rp 1.603,00/kg, umur 7 tahun sebesar Rp 1.664,16/kg, umur 8 tahun sebesar Rp 1.716,05/kg, umur 9 tahun sebesar Rp 1.771,21/kg, umur 10 tahun keatas adalah Rp. 1.820,54/kg.
Sementara CPO diperdagangkan pada angka Rp Rp 8.084,81/kg dan PKO adalah sebesar Rp 5.807,95/kg.
Sumber data dari Tim penetapan Harga TBS Disbun Riau yaitu PTPN V, Sinar Mas Group, Astra Agro Lestari, Asian Agri, PT. Citra Riau Sarana dan PT. Musim Mas. (syawal)
Â