BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Pertunjukan di malam kedua helat Riau Hitam Putih International yang dilaksanakan di Laman Bujang Mat Syam, Bandar Serai Pekanbaru kembali diguyur hujan deras (26/11). Ajang musik bergengsi yang selalu ditunggu ini akhirnya dipindahkan pertunjukannya ke dalam gedung Anjung Seni Idrus Tintin.
Perpindahan ini membutuhkan waktu yang relatif lama. Sehingga beberapa peserta tidak bisa menampilkan seluruh karya yang telah mereka siapkan sejak awal. Namun tidak mengurangi semangat dan aksi mereka. Dibuka penampilan oleh Project Berdua, dilanjutkan dengan SUHU dari Malaysia, suasana sontak menjadi hangat dan semarak. Riuh penonton yang menyaksikan tak surut hingga aksi berikutnya oleh YK Samarinda, Malay Ethnic Percussion + Perupa, Punca Sebunyi, BMC Kepri, Geliga, dan ditutup dengan Kolaborasi musisi yang telah tampil.
Yusuf dari kelompok YK Samarinda menuturkan bahwa kegiatan ini sangat menginspirasi dan berkesan, sehingga mereka berhajat membuat acara serupa di daerahnya.
“Kami di Kalimantan bisa mengikuti jejak Riau Hitam Putih dengan Iven yang sama. Bisa saling mengunjungi, Mudah-mudahan juga nanti bisa mengundang teman-teman dari Riau untuk pergi kesana,” kata Yusuf yang disambut tepuk tangan penonton.
Direktur Malay Music Institute, Hari Sandra menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih atas terlaksananya kegiatan yang mereka usung sejak 2003 lalu. Apalagi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau bersedia mendukung kegiatan Riau Hitam Putih International ini. Tentu saja pihaknya berharap acara yang telah mendunia ini bisa terus terlaksana secara rutin. Apresiasi yang tinggi juga ia sampaikan kepada para voluntir yang ikut menyukseskan kegiatan ini. “Luar biasa. Terimakasih kepada para voluntir yang luar biasa. Bersama kita bisa,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan Riau Hitam Putih International yang memasuki tahun ke 10 penyelenggaraan berakhir sudah. Selain pertunjukan tadi malam, siang harinya juga sukses melaksanakan Seminar Musik bertema “Mengemas Musik Tradisi Melayu Dalam Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya” yang telah berlangsung di Auditorium Ismail Suko Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Riau.**