BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Terkait tentang wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy yang baru saja dilantik, mewacanakan tentang Full Day School mendapat kritikan dari beberapa tenaga pendidik di Pekanbaru.
Seperti Gesti, selaku tata usaha di SD 24 Pekanbaru mengetahui tentang adanya wacana tersebut. “Diterapkan tentu belum, kalau memang iya, kami mau demo saja sama menterinya,” ungkapnya kepada kru Bertuahpos.com, Rabu (10/08/2016).
Meskipun hanya wacana, menurut Gesti itu tidak masuk akal. Sebab peraturan tersebut tidak bisa sembarang tukar kebijakan secara mendadak.
“Mana bisa main tukar gitu. Sekolah-sekolah sudah pakai kurikulum lama, kalaupun nanti diganti paling semester depan,” tambahnya.
Namun demikian, menurut Gesti, mendengar adanya wacana tersebut, pihak Dinas Pendidikan belum ambil pusing. “Orang Dinas Pendidikan santai aja pun. Masih pakai kurikulum KTSP sama K-13. Menterinya itu aja cari sensasi,” katanya.
Bagi Gesti yang bertanggung jawab soal merekap data kurikulum di SD tersebut mengakui akan merasakan kerepotan jika wacana tersebut diberlakukan.
“Kalau saya tentu kerepotan. Tata usaha itu yang merekap data kurikulum, kalau di SD ya. Tapi kalau di SMP ada wakil kurikulumnya. Selanjutkan pasti akan dirapatkan lagi pelajarannya. Di bentuk lagi tim kurikulum nya, diatur lagi jam masuknya,” sebutnya.
Begitu pula yang disampaikan oleh Sulinem, A.Ma.Pd selaku tenaga pengajar di sekolah itu. Meskipun akan berlaku, jangan dari SD.
“Kalau dari SD, anak-anak pola belajarnya tiap mata pelajaran cuma 2 jam. Otak kecil mereka tidak akan mampu menerima seluruh mata pelajaran jika sampai jam sore,” ujarnya.
“Tapi kalau memang wacana itu bakal diterapkan. Ya butuh waktu. Merubah semua yang sudah dibuat di tiap sekolah,” tambahnya.
Penulis: Dilla