BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bank Indonesia (BI) mendorong peningkatan daya saing kawasan perkotaan dan pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi baru, untuk penggerak pertumbuhan ekonomi regional.
Kepala BI Kantor Perwakilan Riau, Ismet Inono mengatakan, pergerakan ekonomi Riau pada triwulan pertama tahun 2016 yang hanya 2,34%, memang belum sebanding dengan pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan ke IV tahun 2015 lalu, yakni 4% lebih.
“Perlu ada dorongan ke arah peningkatan di kawasan perkotaan. Kita tetap perlu mewaspadai kedepan, terutama potensi cuaca untuk menjaga tingkat produksi,” katanya, dalam dialog ekonomi Riau yang berlangsung di kantor BI Riau, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru, Rabu (15/06/2016).
Perlambatan ekonomi dari sisi penggunaan pada triwulan I-2016, disebabkan oleh menurunnya konsumsi pemerintah dan ekspor serta melambatnya investasi. Menurunnya konsumsi pemerintah sangat dipengaruhi oleh pola musiman belanja yang relatif terbatas pada awal tahun.
“Sedangkan kinerja net ekspor, sangat dipicu oleh gejolak ekonomi negara tujuan ekspor yang berdampak terhadap menurunnya permintaan komoditas ekspor unggulan baik Migas dan non Migas,” tambahnya.
Menurut Ismet, perlambatan kegiatan invetasi ini dipengaruhi oleh perilaku investor yang masih cenderung menunggu perbaikan kondisi ekonomi atau wait and see. Sehingga turut menjadi faktor yang menahan laju pertumbuhan ekonomi Riau triwulan I-2016.
Perlu ada dorongan yang harus dilakukan oleh Pemerintah ataupun elemen lain untuk melakukan perbaikan ekonomi, dengan lebih memperhatikan sektor alternatif lain. Langkah ini sudah harus dilakukan, mengingat begitu banyak dampak terhadap kondisi ekonomi Riau tahun lalu.
“Termasuk melakukan pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi baru untuk penggerak ekonomi regional kita. Tata kota dengan teknioogi digital, penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan konsumsi sumber daya manusia yang lebih baik,” ujar Ismet.
Penulis: Melba