BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK – Sebanyak 34 Buruh PT. karya Satria Abadi, yang bergerak dibidang keamanan Security Perusahaan kontraktor yang bekerjasama dengan PT. PLN Petro Selat Sungai Rawa, menuntut kejelasan pembayaran upah pekerja yang belum direalisasikan pihak perusahaan. Ironisnya, meski telah melaporkan hal itu kepada Petro Selat dan perusahaan terkait sejak lama, namun para buruh mengaku hingga saat ini belum ada penyelesaian atas upah mereka.
Hal tersebut juga pernah mereka adukan sekaligus meminta bantuan penyelesaian persoalan yang dihadapi, kepada dewan yang saat itu melakukan Reses di Sungai rawa. Roni selaku pekerja di Petro Selat mengatakan, pihak perusahaan telah menunggak 4 kali pembayaran upah yang seharusnya diterima para buruh, tanpa alasan yang jelas.
 “Kita pernah tanyakan langsung kepada pihak Petro Selat yang masih memegang tender, tapi tidak mau tahu, kalau memang mau diberhentikan sebelum habis kontrak seharusnya mereka membayar upah yang belum dibayarkan, ini seolah-olah ada seseuatu, â€ujarnya kepada kru bertuahpos, Senin (9/5/2016).
Menurut Roni, selain persoalan tunggakan upah yang belum dibayarkan pihak perusahaan, para buruh juga mempertanyakan gaji yang selama ini tidak sesuai dengan UMK di Bidang Migas. Pasalnya diantara mereka ada yang sudah bekerja sejak tahun 2008 bahkan 2002. “Kalau untuk upah masih jauh dari UMK, selain itu ada juga tunjangan-tunjangan yang belum diberikan dari pihak perusahaan,â€sebutnya.
Ia juga mengatakan dari 34 orang ini 5 orang sudah menerima gaji dengan ketentuan berhenti dari kerjaan, “Aneh saja buk, kontrak kita masih ada sampai bulan 8 ini, tapi kalau mau ambil gaji harus bersedia mengundurkan diri, padahal kontrak masih ada, jadi dari 34 orang ini 5 orang sudah mengundurkan diri, yah karena dengan alasan membutuhkan uang, sisanya kami masih bertahan,â€keluhnya.
Atas pengaduan ini pun mereka telah melaporkan ke Dinas tenaga kerja, namun sudah 3 kali pengaduan dilayangkan pihak Disnaker hingga saat ini belum dapat memberi kepastian mengenai hal tersebut.
“Kita sudah 3 kali mengadu ke disnaker, tapi tidak ada soslusi apapun sampai sekarang, jadi kami minta kepada DPRD Siak untuk melakukan hearing terkait masalah yang terjadi. Kami merasa dirugikan dengan hal ini,â€ujar Roni.
Dengan demikian mereka berharap, adanya tindakan lanjutan dengan melakukan hearing, mereka juga menyatakan kesiapannya untuk hadir ke Siak untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Penulis : Ely