BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Terpampangnya wajah-wajah bakal calon Walikota (Balon) di beberapa ruas jalan di Pekanbaru dengan adanya beberapa spanduk atau baliho tentu menjadi bukti bahwa saat ini, para calon kandidat perebut kursi Walikota itu, ingin menunjukan sosok mereka kepada publik.
Meski demikian, masyarakat tetap punya kriteria sendiri siapa calon walikota idaman mereka. Bertuahpos.com mencoba menanyakan kepada salah satu pengusaha kuliner di Pekanbaru tentang siapa calon walikota idaman mereka.
Bima, owner Kedai Pasta, mengatakan bahwa meski dirinya sama sekali tidak kenal dengan wajah-wajah yang terpampang di spanduk itu, para pengusaha setingkat dia sudah sejak lama mendambakan pemimpin dengan ide kreatif bagi pengusaha.
“Sejak lama, kami ingin pemerintah memberi ruang kepada pengusaha kuliner di Pekanbaru untuk mengembangkan usaha. Ada banyak daerah di Indonesia yang bisa dijadikan contoh,” ungkapnya
Dikatakannya, dengan adanya  ruang seperti itu, pengunjung dari luar Kota Pekanbaru bisa melihat bahwa kota ini ada tempat khusus bagi pengusaha kuliner untuk mengembangkan diri.
Langkah tersebut menurutnya, akan menjadi daya tarik tersediri bagi pengunjung yang datang Pekanbaru untuk mencicipi setiap kuliner yang ada. Dengan demikian ikon Kota Pekanbaru sebagai Kota Kuliner akan lebih terasa.
Selain itu,, Pemerintah Kota pekanbaru harus terlibat langsung dalam melakukan promosi makanan khas di Riau ke luar daerah. Promosi itu bisa dilakukan dalam bentuk pameran atau pergelaran acara festival secara besar-besaran.
“Dengan kata lain pelaku usaha juga dilibatkan dalam hal tersebut. Selama ini ruang seperti itu yang tidak pernah disediakan oleh pemerintah kota pekanbaru,” sambungnya.
Meningkatnya taraf hidup masyarakat di kota madani memang dapat diukur dari seberapa besar pergerakan dan pertumbuhan pengusaha industri kreatif. Jika ruang untuk pengembangan itu sudah tersedia, maka dapat dipastikan bahwa perputaran ekonomi masyarakat juga meningkat.
“Pemerintahkan hanya menyediakan tempat. Dan pengusaha juga tidak pernah minta yang macam-macam,” sambugnya.
Penulis: Dilla