BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Melihat persaingan kerja tahun ini akan semakin kuat, maka target untuk melakukan sertifikasi tenaga kerja harus dilakukan secara masif.
Hal ini sampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Riau Rasidin Siregar kepada bertuahpos.com, Selasa (05/01/2015). “Mau tidak mau, tukang las besi dan tukang aduk semen harus punya sertifikasi tenaga kerja,” katanya.
Dia menambahkan, hal itu tidak lain agar para pekerja di Riau tetap dapat peluang kesempatan dan menguasai lapangan kerja di Riau. Dalam persaingan pasar bebas tahun ini, semua sub sektor menurut Rasidin harus punya standar kerja yang memadai.
Untuk sementara ini, para tenaga kerja di Riau dianggap paling siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia atau MEA. Namun demikian, para tenaga kerja di Riau juga akan tersingkir jika kompetensi atau skil yang mereka punya tidak ada legalitas secara jelas.
“Kadang kita kasian juga. Dalam perusahaan itu, masih ada para pekerja kita dengan tamatan memadai justru kalah dibanding tenaga kerja yang sudah punya sertifikasi. Makanya tukang las harus kantongi sertifikasi. Kami akan bantu bagaimana uji kompetensi mereka bisa dilakukan,” katanya.
Selain itu, hingga saat ini Disnaker ternyata belum mempunyak angka pasti jumlah serapan tenaga kerja di Riau. “Kami mengistilahkannya dengan bank data,” sambungnya. Lewat bank data itu, Disnaker akan bisa melakukan monitoring langsung berapa jumlah tenaga kerja yang sudah diserap industri.
Komitmen untuk meningkatkan etos kerja para buruh terpaksa menjadi fokus Disnaker tahun ini. Hal itu dilakukan dalam rangka untuk mencuri peluang kerja di Riau, agar tidak diisi pihak asing. Khususnya para pekerja besar dan pekerja bangunan.
Dia mengaku sudah sejak lama mewanti-wanti, agar peluang ini tidak diambil oleh pihak luar. Sebab dia meyakini bahwa meski hanya untuk pekerja buruh, negara asing dianggap jauh lebih siap untuk merebut peluang itu. “Kalau untuk kualitas saya rasa tidak jauh beda. Kita juga punya kualitas yang baik,” sambungnya. (Melba)