BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Jenis minuman beralkohol, rokok dan tembakau memberi andil terhadap inflasi di Riau sebesar 0,75 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Mawardi Arsyad mengatakan bahwa minuman beralkohol, rokok dan tembakau serta makanan jadi, masuk dalam sub kelompok menurut pengeluaran. Secara umum pada bulan Desember 2015 lalu kelompok bahan makanan ini memberi andil terhadap inflasi di Riau sebesar 4,06 persen, untuk bahan makanan.
“Rokok dan tembakau, serta minumamn beralkohol ikut andil dalam inflasi di Riau. Karena produk ini tetap ada yang mengkonsumsi. Pada Desember lalu tingkat permintaannya meningkat, atau terjadi kenaikan indeks dari 128 menjadi 129 pada Desember 2015,” katanya, Senin (04/01/2016).
Dalam kelompok ini dua kelompok yakni rokok dan minuman beralkohol yang mengalami inflasi, sementara makanan jadi hanya hanya menyumbang 0,45 persen. Untuk kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,04 persen.
Sedangkan sub kelompok lainnya dalam kelompok pengeluaran ini, seperti bahan makanan juga memberi andil terhadap inflasi di Riau. Pada bulan Desember 2015, kelompok baham makanan mengalami inflasi sebesar 4,06 persen sedangkan tingkat inflasi year on year sebesar 4,23 persen.
Dari 11 kelompok yang masuk dalam kelompok makanan ini, sebanyak tujuh sub kelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 36 persen lebih, padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya sebesar 1,69 persen.
Sementara subkelompok seperti telur. susu, dan hasil-hasilnya sebesar 1,68 persen. Subkelompok daging sebesar 1,60 persen. Kacang-kacangan sebesar 0,25 persen. “Masih banyak subkelompok bahan makanan lainnya yang juga memberikan andil terhadap inflasi di Riau akhir tahun kemarin,” ujarnya.
Sejau ini, Mawardi menambahkan untuk kebutuhan dasar rumah tangga, seperti perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar juga mengalami hal yang sama. Sumbangan inflasi yang diberikan sebesar 0,08 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,81 lebih pada November 2015 menjadi 119,91 pada Desember 2015. Dari empat kelompok dalam kelompok ini tiga diantara mengalami inflasi. Dengan tingkat inflasi tertinggi adalah subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,85 persen.
Kelompok penyelenggara rumah tangga masing masing memberi sumbangan inflasi sebesar 0,21 persen. Sedangkan sub kelompok biaya tempat tinggal mengalami deflasi sebesar 0,14 persen.
Bulan Desember 2015, gabungan dari tiga kota di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 1,08 persen. Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 1,24 persen, Dumai 0,39 persen dan Tembilahan sebesar 077 persen. (Melba)