Kepada kru bertuahpos, Ayat menentang jika Syiah disebar ke Pekanbaru. “Masyarakat jangan terpengaruh dengan Syiah,” tegas Ayat di ruang kerjanya, Jumat (06/11/2015).
Â
Ayat juga meminta agar imigran ditiadakan saja. “Karena banyak kontranya, menimbulkan persoalan sosial dan juga paham keagamaan. Jadi saya harapannya zerokan saja (imigran),” tuturnya.
Â
Namun dirinya menyadari hal itu butuh tahapan agar Pekanbaru tidak ada imigran gelap. “Untuk itu kita himbau, para orang tua kita mengawasi anak-anak gadis kita. Dan tidak usah berinteraksi, apalagi sampai belajar agama. Kan kita banyak ustadz-ustadz di masjid paripurna, itu yang diikuti,” sebutnya.
Â
Seperti yang diketahui keberadaan imigran gelap yang berada dirumah penampungan. Menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat. Sebab santer terdengar ada imigran yang menjadi gigolo dan penyebar ajaran syiah.
Bahkan sempat beredar broadcast di aplikasi BBM, yang berbunyi:
” Dihimbau kepada masyarakat dengan adanya “IMIGRAN-IMIGRAN GANTENG” yang biasanya kita jumpai di Jalan Ahmad Yani, di Purna MTQ, dan di kawasan Masjid Agung An Nur, karena mereka datang ke Indonesia khususnya ke Pekanbaru mempunyai misi untuk menyebarkan aliran sesat SYI’AH. Target mereka adalah mendekati para remaja-remaja putri kita, serta masyarakat yang dangkal ilmunya tentang agama. Incaran mereka adalah remaja-remaja putri untuk dijadikan korban mut’ah alias pelacuran berwaktu. Telah didapati diantara mereka 70 persen sudah terinveksi HIV AIDS. Teruskan BC ini demi agama dan umat. Waspadalah wahai muslimin dan muslimah. Khususnya masyarakat Islam di Pekanbaru. Keep your family”. (Riki)