BERTUAHPOS.COM — Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis pada perdagangan Selasa pagi, 15 Oktober 2024, di saat Bank Indonesia (BI) memulai Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menentukan kebijakan suku bunga acuan.
Rupiah tercatat naik 0,04% di level Rp15.553 per dolar Amerika Serikat (AS), di tengah pergerakan beragam mata uang Asia.
Harga rupiah bergerak seiring dengan beberapa mata uang Asia lainnya yang juga menguat, seperti baht Thailand yang naik 0,23% dan yen Jepang yang menguat 0,16%.
Dolar Singapura pun ikut menguat meski tipis sebesar 0,02%. Namun, sejumlah mata uang Asia lainnya masih tertekan oleh penguatan dolar AS.
Won Korea Selatan turun 0,15%, yuan offshore melemah 0,14%, yuan Tiongkok turun 0,11%, sementara peso Filipina dan ringgit Malaysia sama-sama melemah 0,08%. Dolar Hong Kong dan dolar Taiwan masing-masing turun 0,02% dan 0,01%.
Penguatan dolar AS dipicu oleh kenaikan indeks dolar sebesar 0,4% pada penutupan perdagangan semalam. Pagi ini, indeks tersebut stabil di angka 103,18, memberikan tekanan pada sejumlah mata uang Asia.
Dilansir dari Bloomberg Technoz, menurut Vishnu Varathan, Head of Economic and Strategy di Mizuho Bank, penguatan rupiah sudah diprediksi sebelumnya, terutama didorong oleh sentimen positif di pasar.
Salah satunya adalah penunjukan kembali Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto, yang memberikan rasa lega bagi pasar.
“Sri Mulyani dikenal sebagai sosok yang mampu mengonsolidasikan fiskal dan menurunkan premi risiko bagi Indonesia, yang pada akhirnya juga menurunkan premi risiko rupiah,” ujarnya.
Selain itu, fokus pasar juga tertuju pada RDG BI yang dimulai hari ini dan akan berakhir Rabu besok, dengan keputusan terkait suku bunga acuan.
Di samping itu, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perdagangan Indonesia untuk bulan September pada siang hari ini. Kementerian Keuangan juga akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) dengan target indikatif Rp22 triliun.
Secara teknikal, rupiah berpotensi melanjutkan tren positif meskipun berada dalam rentang yang sempit.
Rupiah diperkirakan menguat menuju resistance terdekat di kisaran Rp15.540 hingga Rp15.500 per dolar AS, dengan potensi penguatan lebih lanjut hingga Rp15.480 per dolar AS.
Namun, nilai tukar rupiah memiliki support psikologis di level Rp15.600 hingga Rp15.650 per dolar AS. Jika level ini tembus, rupiah diprediksi akan terus melemah hingga level Rp15.700 per dolar AS dalam jangka menengah.***