BERTUAHPOS.COM — Harga emas menguat menuju ke rekor baru, setelah didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dan peningkatan taruhan pedagang pada masa kepresidenan Donald Trump yang kedua.
Dilansir dari Bloomberg Technoz, pada 15 Juli 2024, harga emas batangan naik 0,8% menjadi sedikit di bawah US$2.443 per ons, hanya sekitar US$11 atau di bawah puncaknya yang ditetapkan pada akhir Mei lalu.
Para pedagang mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 2 seperempat poin tahun ini karena inflasi yang melambat. Ini menjadi langkah tradisional menguntungkan logam mulia tanpa bunga.
Harga emas naik hampir 20% sepanjang tahun ini (2024), disokong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed serta pembelian signifikan oleh bank-bank sentral. Selain itu, ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung turut mendukung emas sebagai aset safe haven.
“Optimisme tentang penurunan suku bunga AS karena data ekonomi yang mendukung kasus pivot The Fed mendukung emas. Emas siap untuk menjaga momentum positifnya di tengah lanskap geopolitik dan makroekonomi global saat ini, sementara permintaan bank sentral diperkirakan akan tumbuh,” kata Ahli strategi komoditas di ING Bank NV, Ewa Manthey.
Pada Senin, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa data terbaru memberi keyakinan lebih besar bahwa inflasi menuju ke target 2% bank sentral.
Para pedagang meningkatkan taruhan bahwa akan ada tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini setelah Goldman Sachs Group Inc menyatakan kondisi siap untuk pelonggaran, dengan “alasan kuat” bagi para pejabat untuk menurunkan suku bunga paling cepat pada Juli.
Sementara itu, pencalonan Trump mendapatkan momentum setelah percobaan pembunuhan yang gagal pada akhir pekan lalu dan hakim menolak sebuah kasus kriminal yang menimpanya.
Dow Jones Industrial Average mencapai level tertinggi sepanjang masa pada Senin, sementara saham Trump Media & Technology Group Corp dan platform berbagi video konservatif Rumble Inc melonjak.
Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS Group AG, mengatakan bahwa masa kepresidenan Trump dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap emas.
Hal ini bisa menyebabkan pemotongan pajak, mendukung pergeseran ke ekuitas, dan pada akhirnya membatasi penurunan suku bunga yang lebih cepat.
Namun, pemotongan pajak juga bisa memperburuk keseimbangan fiskal AS, yang berpotensi melemahkan status dolar dan mendorong pembeli ke aset-aset safe haven seperti emas.***