BERTUAHPOS.COM — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi ini diklaim akibat aksi jual atau net sell oleh investor asing di bursa saham Indonesia.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandi, mengungkapkan bahwa sejumlah saham mencatatkan net sell tertinggi, seperti BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, TLKM, hingga UNTR, berdasarkan data BEI dari 1 Mei hingga 19 Juni 2024.
“Top 10 saham dengan nilai net sell asing terbesar adalah BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, TLKM, SMGR, ASII, TOWR, UNTR, dan TAPG yang secara total berkontribusi signifikan terhadap penurunan IHSG pada periode tersebut,” ujar Irvan, Selasa, 25 Juni 2024.
Dia menjelaskan bahwa aksi jual oleh investor asing dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk sikap hawkish Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan faktor geopolitik di Timur Tengah.
Selain itu, Irvan menyebutkan pelemahan rupiah, tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) yang relatif tinggi, serta kenaikan yield instrumen pendapatan tetap sebagai faktor lain yang membebani IHSG.
Selain itu, rilis data-data ekonomi domestik yang mempengaruhi sentimen pasar juga turut berkontribusi, seperti defisit transaksi berjalan RI yang naik dari $1,1 miliar menjadi $2,2 miliar pada kuartal I-2024, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur RI turun dari 52,9 menjadi 52,1 pada Mei 2024, dan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) RI turun dari 127,7 menjadi 125,2 pada Mei 2024.
Adapun faktor lainnya adalah peningkatan kepemilikan investor terhadap instrumen-instrumen lain seperti Surat Berharga Negara (SBN), Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan Sertifikat Bank Indonesia (SRBI).
“Penurunan peringkat saham Indonesia oleh Morgan Stanley, volatilitas harga saham tertentu, dan lainnya juga menjadi penyebab,” sebutnya.
Berdasarkan data BEI dari 1 Mei hingga 19 Juni, 10 saham yang mencatatkan net sell asing tertinggi adalah BBRI, BMRI, BBCA, TOWR, TLKM, BBNI, ASII, SMRG, UNTR, dan GOTO.
Saham dengan net sell tertinggi adalah BBRI sebesar Rp11,51 triliun, diikuti oleh BMRI sebesar Rp4,41 triliun. Saham GOTO tercatat di posisi terakhir dengan net sell sebesar Rp436,9 miliar.***