BERTUAHPOS.COM — Komoditi nanas di Provinsi Riau sejauh ini belum mendapat dukungan pasar secara stabil, sehingga komoditi perkebunan ini sulit berkembang.
Padahal, Riau merupakan salah satu daerah penghasil nanas dengan kualitas terbaik.
“Nanas itu adalah tumbuhan ramah gambut. Di Riau kualitasnya sangat bagus. Namun sayang support pasarnya masih belum stabil,” kata Cindi Shandeva, Owner Pinaloka — perusahaan pengolahan bahan baku nanas, Selasa, 30 April 2024.
Menurunnya, stabilitas pasar buah nanas sangat diperlukan. Hal ini bukan cuma sebatas berbicara tentang kesejahteraan ekonomi petani, tapi juga sektor hilir yang potensial dan masih terbuka lebar.
Cindi mengatakan, produk jadi berbahan baku nanas yang berasal dari Riau, justru diminati oleh pasar luar provinsi.
Pinaloka sendiri setidaknya rutin mengirim produk olahan mereka ke Jakarta, Bali dan Makassar. Sedangkan pasar di Riau masih belum begitu berminat.
Dia menambahkan, daerah dengan lahan gambut yang luas di Riau sangat potensial untuk dikembangkan perkebunan nanas. Para petani masih belum berani coba-coba karena tak ada kepastian pasarnya.
Sejauh ini, baru petani dari Kabupaten Siak dan Pelalawan yang konsisten, padahal potensi yang sama juga ada di Bengkalis, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, termasuk Kepulauan Meranti dan Indragiri Hulu
“Kami memaklumi kalau petani masih enggan menanam nanas karena mereka pasti bingung mau lepas ke mana. Terlebih untuk nanas grade B dan C yang cenderung kurang laku, atau harganya sangat murah,” katanya.
Menurut Cindi, peluang ini yang seharusnya ditangkap oleh sektor swasta untuk mengolah hilirnya. Sehingga petani mendapat jaminan pasar yang stabil. Di Riau memang belum banyak pemainnya.***