BERTUAHPOS.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan signifikan terhadap jumlah investor asal Riau yang aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Deputi Kepala OJK Riau Elvira menjelaskan, pertumbuhan positif bahkan terlihat di awal tahun 2024.
“Pertumbuhan dapat dilihat dari indikator pertumbuhan jumlah Single Investor Identification (SID) serta nilai kepemilikan portfolio saham masyarakat Provinsi Riau,” katanya, Senin, 18 Maret 2024.
Dia menambahkan, akhir tahun 2021 jumlah SID di Provinsi Riau sebanyak 195.470 SID, dan di akhir Januari 2024 sebanyak 324.380 SID, atau mengalami peningkatan sebesar 65,9%.
“Berdasarkan data pemegang rekening, jumlah masyarakat Riau yang memegang rekening Efek Surat Berharga Negara (SBN), Efek Saham dan Efek Reksadana cenderung meningkat,” jelasnya.
Endang meyakini bahwa pemahaman masyarakat terhadap produk di Bursa Efek Indonesia juga semakin membaik, seiring dengan mudahnya akses digitalisasi.
Selain itu, BEI Provinsi Riau dan OJK sejauh ini masih aktif dan semakin intens memberikan literasi terhadap produk – produk di Bursa.
Hal ini menandakan bahwa ketertarikan dan kepercayaan masyarakat Riau dalam investasi juga kian membaik.
Elvira menegaskan bahwa OJK melihat adanya pertumbuhan signifikan atas nilai kepemilikan portofolio efek saham masyarakat di Riau, pada periode 2021 hingga Januari 2024 tumbuh hingga 18% dari Rp3,63 triliun pada Desember 2021 menjadi Rp4,31 triliun pada Januari 2024.
“Hal ini menunjukkan peningkatan partisipasi masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal. Berdasarkan data, nilai kepemilikan potrofolio efek saham masyarakat Riau,” katanya.
Dengan kata lain, peningkatan jumlah investor dan nilai kepemilikan saham menandakan semakin tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
Dorongan ini, menurutnya, tak lepas dari berbagai program edukasi yang telah dilakukan, serta kebudahan akses masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, termasuk perkembangan teknologi yang kini memudahkan untuk membuka akun dan melakukan transaksi saham secara online.
“Bahkan, kami mencatat bahwa jumlah investor didominasi oleh generasi muda, sekaligus menjadi gambaran optimisme pasar modal di masa depan,” tuturnya.***