BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menaruh perhatian serius terhadap sekolah-sekolah yang berada di kawasan operasional perusahaannya di Provinsi Riau.
Satu di antara unit usaha APRIL Group yang berada di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan ini menjalankan sejumlah program School Improvement melalui program Community Development-nya.
Program ini sebagai upaya mencoba menjawab tantangan-tantangan di dunia pendidikan.
Komitmen ini ditunjukkan dengan menggelar Training of Trainers (ToT) Modul 1 dan 2 untuk Fasilitator Daerah (Fasda) yang terdiri dari guru dan kepala sekolah.
RAPP telah sukses menggelar ToT Modul 1 pada September 2022 mengenai Manajemen Berbasis sekolah dan Pembelajaran untuk Fasilitator Daerah (Fasda).
Dalam training ini para peserta ditantang untuk mengembangkan konsep pembelajaran partisifatif (participative teaching and learning) .
Lanjutan dari ToT Modul 1, RAPP menggelar TOT Modul 2 pada 12-15 September 2023 di Pekanbaru.
Peserta dalam ToT Modul 2 ini terdiri dari Guru dan Kepala Sekolah dari 172 Sekolah Dasar (SD) di lima Kabupaten, yakni Pelalawan, Siak, Kuantan Singingi, Kampar, dan Kepulauan Meranti.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pelalawan, Abu Bakar FE, S.Sos, M. AP menyampaikan apresiasinya pada pembukaan ToT Modul 2.
“ Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang terus menerus dilaksanakan oleh RAPP untuk membantu pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” ucap Abu Bakar dalam sambutannya.
” Saya berharap guru-guru penggerak atau fasilitator daerah ini mampu menjalankan strategi pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif,” lanjutnya.
Head of Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper, Sundari Berlian dalam sambutannya mengatakan bahwa Program School Improvement sudah berjalan 5 tahun.
Dalam perkembangannya dari 60 sekolah sekarang menjadi 172 sekolah dengan kapasitas sumber daya manusia yang tersedia.
Sundari berharap para Fasda ini menjadi perpanjangan tangan RAPP dalam membangun generasi bangsa yang hebat melalui pendidikan.
Manfaat dari pelatihan ToT Modul ini dirasakan betul oleh Neneng Yoharni, Fasda dari SDN 002 Simpang Tiga Teluk Kuantan.
Setelah menerapkan pola pembelajaran partisipatif di sekolahnya, Neneng melihat perubahan yang mencolok pada gaya belajarv siswa-siswinya.
Dengan berinteraksi secara aktif siswa menjadi terpancing dan terinspirasi untuk mengeksplor materi pembelajaran lebih lanjut, dan menemukan hal-hal baru.
“Perbedaan yang terlihat setelah saya menerapkan ilmu dari TOT Modul 1 adalah Proses belajar menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Sebagai guru saya tertantang untuk berinovasi dengan bahan ajar, sementara siswa merasa nyaman untuk mengeksplorasi ide-ide mereka yang cemerlang” tutur Neneng.
Dalam menjalankan pelatihan modul MBS dan Modul Pembelajaran Aktif di Modul 1 dan 2, program School Improvement RAPP mengadopsi program PINTAR (Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran) Tanoto Foundation.
Program ini bertujuan membantu Pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar (SD dan MI & SMP dan MTs) dalam hal pembelajaran, manajemen sekolah, dan kepemimpinan kepala sekolah.
Seperti diketahui, prioritas utama bagi dunia pendidikan Indonesia saat ini adalah peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.
Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, namun masih banyak tantangan yang perlu diatasi.
Definisi pendidikan yang berkualitas menurut Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo adalah ketika semua anak, semua peserta didik, mendapatkan pengalaman belajar yang membuat mereka bisa memiliki karakter dan kompetensi yang diperlukan untuk menghadapi masa depannya.
Anindito menegaskan bahwa perubahan paradigma kurikulum merupakan salah satu kebijakan Kemendikbudristek yang bersama-sama dirancang demi cita-cita Merdeka Belajar untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
Permasalahan pendidikan ini sangat penting untuk di selesaikan segera bukan hanya oleh pihak pemerintah saja namun perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk pihak swasta melalui kolaborasi private public partnership.***