BERTUAHPOS.COM – Jerman, sebuah negara yang dikenal dengan stabilitasnya, kini dihadapkan pada “krisis nasional yang serius,” kata Perdana Menteri Bavaria, Markus Soeder.
Sorotan terhadap pemerintah Kanselir Jerman Olaf Scholz kian memuncak. Soeder mengatakan bahwa Berlin kesulitan menemukan jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi.
Pernyataan tersebut muncul sebagai respons terhadap kebijakan pemerintah federal yang mencabut kontrol harga energi, sehingga menyebabkan potensi darurat anggaran, yang menurut Soeder, mungkin akan memberikan beban tambahan bagi masyarakat.
Pembatasan harga energi sebelumnya diterapkan pada 2022 untuk melindungi rumah tangga dan dunia usaha dari lonjakan harga akibat penurunan impor energi dari Rusia.
Namun, Mahkamah Konstitusi Jerman memblokir upaya pemerintah untuk mentransfer dana pandemi tidak terpakai ke proyek lain, merusak rencana keuangan koalisi Scholz.
Keputusan Mahkamah Konstitusi ini menuntut kedisiplinan fiskal, menegaskan batasan defisit anggaran hingga 0,35% dari PDB. Markus Soeder mengkritik pemerintahan Scholz, dengan menyebut , Scholz dan kabinetnya sama sekali tidak memiliki rencana kebijakan dan tidak memiliki pikiran.”
Soeder juga menyoroti strategi pemerintah yang terlalu fokus pada subsidi harga energi. Menurutnya, diperlukan kebijakan energi yang berbeda, termasuk pertimbangan untuk membatalkan penghentian pembangkit listrik tenaga nuklir.
Meskipun Jerman menghadapi resesi teknis pada kuartal pertama tahun 2023, tanda-tanda pemulihan mulai muncul pada kuartal-kuartal berikutnya.
Namun, tantangan energi dan kekhawatiran anggaran menjadi ujian berat bagi pemerintah Jerman, memicu perdebatan tentang langkah-langkah strategis yang harus diambil untuk mengatasi krisis yang melibatkan kesejahteraan rakyat dan stabilitas ekonomi.***