BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Hutan Riau menyebutkan lebih dari 50 persen perizinan perusahaan di Riau dinilai bermasalah. Hal ini dibuktikan dari banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah perusahan lingkungan di Riau. Salah satunya adalah APRIL.
Rafles dari Hutan Riau menyebutkan komitmen APRIL untuk konservasi dan perlindungan hutan adalah komitmen yang bombastis. Yakni seluas lebih kurang 200 ribu hektar yang akan mereka lindungi.
“Pertanyaannya luas lahan mereka berapa.” Katanya, Jumat (06/02/2014).
Catatan dari Hutan Riau juga akan melakukan perlindungan lahan gambut. Namun dilihat dari sisi legalitas, tidak jelas hukum apa yang akan mereka pakai. Termasuk menyelesaikan konflik sengketa lahan yang juga jadi perhatian komitmen mereka.
“Tapi rilnya, tidak pernah jalan,” katanya.
Sejak 1 Februari APRIL berkomitmen untuk moratorium penebagan hutan. Faktanya dilapangan bahwa masih ada masyarakat yang menemukan penebangan hutan alam di lapangan.
Rafles menambahkan bahwa APRIL sangat tidak transparansi. Buktinya di website, APRIL tidak pernah sekalipun mencatumkan berapa jumlah area konsesi mereka. “Isinya hanya untuk kepentingan pasar kertas mereka saja,” tambahnya.
Hal lain yang menarik dan perlu dikritisi, bahwa website yang mereka sediakan tidak ada sedikitpun menggunakan bahasa Indonesia. Artinya kepentingan APRIL adalah kepenting luar. APRIL hanya mementingkan citranya di pasar duniau.
Ia pun meyakini bahwa komitmen ini hanya bertujuan menarik perhatian pasar kertas dunia, tapi tidak mementingkan perlindungan terhadap menjaga alam dan sumber daya yang ada di Riau. (melba)