BERTUAHPOS.COM, HOKAIDO – Empat geisha berbalut kimono memakai mantel musim dingin yang gelap, berjalan menyusuri hutan yang diselimuti salju. Payung merah dan oranye yang mereka pakai bagai percikan warna di tengah musim dingin yang monokrom.
Pemandangan ini seperti lukisan seniman Jepang pada Abad 19, Hokkusai. Akan tetapi ada kisah menarik dari pemandangan tersebut. Pemimpin empat geisha mengarungi salju di Niseko, tempat berski di utara Pulau Hokkaido tersebut adalah Fiona Graham. Wanita asal Australia tersebut pindah ke Jepang saat ia berusia 15 tahun.
Pada tahun 2007 Graham menjadi warga Australia pertama yang menjadi geisha, sebagaimana dilansir dari CNN, Senin (2/2/2015). Bekerja dan hidup sebagai Sayuki, ia membawa sekilas dunia misterius geisha dengan mengadakan perjamuan dan menawarkan pengunjung untuk melihat para geisha berlatih kesenian. Ketertarikan Graham terhadap geisha muncul ketika ia sedang mengerjakan proyek dokumenter. Graham menolak bersentuhan dengan lensa kamera.
Menurutnya, hanya dengan menjadi geisha maka ia dapat memahami tradisi dan kemampuan mereka. “Saya tidak bisa hanya sekali masuk ke dalamnya. Saya harus benar-benar merangkulnya. Itu jalan satu-satunya,” ucap Graham. Melanjutkan kisahnya, Graham mengaku hal pertama yang membuatnya ingin menyelami kehidupan geisha adalah keindahan mereka.
“Dunia geisha secara estetis sangat indah dengan gaya hidup yang sangat cantik,” ucap Graham. Menurut Graham, Keputusannya untuk menjalani hidup sebagai geisha di Jepang bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi ia merupakan wanita barat. (vany)