BERTUAHPOS.COM, KUANSING, – Sejumlah wartawan di Kabupaten Kuantan Singingi mengeluhkan sikap panitia penyelenggara Pacu Jalur event kebudayaan di Tepian H Sayidina Ali Kecamatan Kuantan Mudik 2023.
Sebab, tidak seorang pun wartawan yang dilibatkan dalam struktur kepanitiaan di bidang publikasi perhelatan Pacu Jalur tersebut. Berbeda dengan panitia pelaksana di kecamatan lainnya.
” Kami di tahun sebelumnya masuk dalam kepanitiaan perhelatan Pacu Jalur tersebut, namun tahun ini tak pernah diundang rapat oleh panitia maupun pihak kecamatan,” kata Reflizar salah seorang wartawan senior di Kuansing.
Ia mengatakan, Perhelatan pacu jalur itu adalah hajat orang banyak yang perlu disukseskan oleh seluruh wartawan dan pemerintah daerah, bukan oleh kades-kades dan anak SMA sederajat saja.
” Setiap tahun wartawan tergabung dalam struktur kepanitiaan pacu jalur, tapi penyelenggaraannya tidak seperti tahun ini di Kecamatan Kuantan mudik. Dengan demikian, seluruh wartawan merasa tidak dilibatkan dalam event kebudayaan tersebut,” katanya.
Pihaknya sangat menyesalkan, panitia kecamatan memandang sebelah mata dan terkesan meninggalkan rekan wartawan, padahal pelaksanaan acara tinggal menghitung hari, tapi tak pernah diajak rapat untuk mensukseskan hajat besar tersebut.
“Kalau memang rekan wartawan yang tercantum dalam kepanitiaan itu dicoret namanya bahkan ditinggalkan sama sekali, tentu kita merasa sangat kecewa hajat tahunan itu dirampas oleh orang yang bukan wartawan, dan menuntut bupati utuk memberikan teguran terhadap camat Kuantan Mudik,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan tokoh pers Kuansing yang juga Penasehat PWI Riau, Said Mustafa Husin. Ia sangat menyesalkan sikap kepanitiaan Pacu Jalur event kebudayaan Kuantan Mudik yang tidak melibatkan rekan wartawan dalam struktur kepanitiaan.
Said Mustafa Husin kepada rekan media, Kamis (03/08/2023) di Teluk Kuantan mengatakan tanpa peran serta wartawan dalam mempublikasikan event di rayon Kuantan Mudik tidak mungkin pacu jalur di gelanggang H. Sayidina Ali ini bisa tersosialisasi sampai ke luar daerah.
” Wartawan berperan besar dalam mempublikasikan jadwal festival pacu jalur di Kuansing ini, sehingga tersosialisasi sampai ke luar daerah,” kata pria yang sering disapa Buyung Timadijah ini.
Ia mengaku miris dalam menyikapi sikap pihak yang dipercaya membentuk kepanitiaan pacu jalur event kebudayaan Kuantan Mudik. Bahkan, Ia menilai pihak tersebut tidak memahami peran pers dalam mempublikasikan agenda yang direncanakan.
Karena itu katanya, wartawan ditinggalkan dalam struktur kepanitiaan. Mereka sangat memandang rendah peran pers seolah teman wartawan tidak akan ada fungsinya dalam kepanitiaan.
Memang lanjut Said Mustafa Husin, wartawan media online tidak bisa menyajikan siaran langsung. Tapi pacu jalur bukan sebatas tayangan langsung yang disajikan saat event digelar.
Menurut Said Mustafa Husin, event pacu jalur juga punya kepentingan untuk mempublikasikan jadwal serta pernak-pernik lainnya termasuk hadiah. Tujuannya agar event ini bisa lebih semarak
“Semua ini kerja wartawan, dan sudah dilakukan wartawan untuk panitia,” katanya
Tidak itu saja, wartawan juga punya kebebasan untuk menyampaikan laporan tentang buruknya kinerja panitia, baik dalam mengelola dana maupun dalam menggali sumber dana diluar yang dialokasikan Pemkab Kuansing.
“Nanti kalau wartawan memberi laporan jujur tentang buruknya kinerja panitia, barulah menyadari perlunya rekan pers dalam kepanitiaan,” tutupnya.***