Â
BERTUAHPOS.COM – Stroke bisa menjadi kejadian yang menghancurkan dengan konsekuensi jangka panjang serius. Kemajuan dalam pengobatan stroke telah membuka harapan bagi pasien untuk meminimalkan kerusakan fatal yang mungkin terjadi.
Â
Namun, karena stroke sering terjadi dengan mendadak, salah satu pendekatan penting selain pengobatan adalah melalui pencegahan terutama bagi orang-orang yang beresiko.
Â
Dilansir dari amazine, Rabu (28/1/2015), berikut adalah beberapa kebiasaan baik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke.
Â
1. Menurunkan tekanan darah
Â
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi kronis yang mempertinggi risiko stroke dan juga berkontribusi terhadap perkembangan penyakit jantung dan penyakit serebrovaskular.
Â
Langkah pertama dalam manajemen hipertensi memerlukan diagnosis melalui pemeriksaan tekanan darah secara teratur.
Â
Perawatan hipertensi dapat mencakup diet rendah garam, manajemen berat badan, olahraga teratur dan pengendalian stres.
Â
Pada orang dengan risiko tinggi, obat untuk menurunkan tekanan darah mungkin diperlukan.
Â
Selain itu, dokter dapat menyarankan tentang cara terbaik untuk mempertahankan tekanan darah normal.
Â
2. Mengontrol penyakit jantung
Â
Selain karena gaya hidup tidak sehat, penyakit jantung bisa timbul karena faktor keturunan.
Â
Penyakit jantung umumnya berkaitan dengan kondisi lain seperti hipertensi, obesitas, diabetes atau kolesterol tinggi.
Â
Penyakit jantung antara lain meliputi penyakit arteri koroner (penyakit pembuluh darah yang mensuplai jantung), masalah katup jantung, masalah otot jantung, pembesaran jantung atau detak jantung tidak teratur.
Â
Terdapat berbagai cara untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit jantung, tergantung pada penyebabnya.
Â
Dalam kasus hipertensi, pendekatan terbaik adalah dengan melakukan cek up rutin untuk mendeteksi kemungkinan masalah jantung seawal mungkin sebelum terlambat.
Â
3. Menurunkan kadar kolesterol
Â
Kolesterol tinggi berkontribusi terhadap penyakit jantung dan penyakit serebrovaskular.
Â
Kadar kolesterol tak terkendali umumnya terjadi akibat konsumsi tinggi lemak tidak sehat.
Â
Menurunkan kolesterol memerlukan berbagai upaya seperti diet dengan asupan lemak moderat, olahraga dan mungkin obat-obatan.
Â
4. Mengontrol diabetes
Â
Diabetes bisa berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular dan penyakit serebrovaskular.
Â
Diabetes dapat muncul akibat bawaan atau diperoleh. Orang dengan diabetes tipe 1 membutuhkan pengawasan kadar gula darah ketat yang biasanya juga melibatkan pengobatan insulin.
Â
Orang dengan diabetes tipe 2 membutuhkan manajemen asupan makanan, manajemen berat badan dan mungkin obat untuk mempertahankan tingkat gula darah normal.
Â
5. Mengelola obesitas
Â
Obesitas juga menjadi faktor risiko stroke serta berkontribusi pada hipertensi dan kolesterol tinggi.
Â
Obesitas sering dikelola dengan mengatur diet dan olahraga, suplemen penurun berat badan hingga prosedur bedah untuk kasus obesitas kompleks.
Â
Genetika memainkan peran dalam obesitas sehingga seseorang cenderung mengalami kelebihan berat badan dibandingkan yang lain.
Â
6. Berhenti merokok
Â
Merokok berkontribusi terhadap penyakit jantung, penyakit serebrovaskular dan hipertensi.
Â
Berbagai pendekatan seperti kontrol perilaku, konseling, kelompok pendukung, patch nikotin dan program berhenti merokok dapat digunakan untuk membantu seseorang berhenti merokok.
Â
Penelitian menunjukkan bahwa banyak efek berbahaya merokok dapat dipulihkan dari waktu ke waktu seiring berhentinya seseorang dari kebiasaan ini.
Â
7. Mengelola stres
Â
Stres berkontribusi untuk risiko stroke sekaligus terhadap hipertensi, penyakit jantung, diabetes dan penyakit serebrovaskular.
Â
Manajemen stres dan kecemasan sering harus melibatkan pendekatan komprehensif agar berhasil maksimal.
Â
Stres tidak dapat diukur secara obyektif dan membutuhkan pendekatan jangka panjang untuk kontrol optimal. (vany)