BERTUAHPOS.COM — Pemerintah secara resmi telah mengeluarkan jadwal sidang isbat dan titik pemantauan hilal untuk menentukan masuknya bulan suci Ramadhan 2023.
Kapan sidang isbat digelar? Dalam perhitungan kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari pada waktu setempat, bukan saat tengah malam.
Adapun penentuan awal bulan (dalam kalender) tergantung pada penampakan dari bulan, satelit yang mengorbit bumi.
Oleh karena itu, dalam satu bulan kalender Hijriyah berlangsung selama 29 atau 30 hari.
Untuk menentukan bulan Ramadhan yang suci dan penuh berkah perlu dilakukan pengamatan secara lebih rinci agar ibadah dapat dilaksanakan di waktu yang tepat.
Sebagaimana biasanya, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sidang Isbat (penetapan) Awal Ramadhan 1444 Hijriyah.
Sidang Isbat ini akan diselenggarakan pada hari Rabu, 22 Maret 2023.
“Seperti biasa, Sidang Isbat Awal Ramadhan akan kita laksanakan setiap 29 Sya’ban. Tahun ini, bertepatan dengan hari Rabu, 22 Maret 2023,” ungkap Adib, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, seperti yang dilansir dari laman resmi Kemenag.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa rangkaian sidang isbat awal Ramadhan masih dilaksanakan secara hybrid (bauran), yakni gabungan antara daring dan luring.
Sementara itu, dalam pelaksanaannya sidang isbat awal Ramadhan ini menggandeng Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan dari ormas Islam, dan lainnya.
Hal ini selain untuk memberikan akses informasi yang cepat dan kredibel, juga diharapkan dapat menjadi sarana silaturahmi dan efektif dalam memberikan peran langsung terhadap masyarakat luas.
Rangkaian Sidang Isbat
Sebagai perwakilan dari Kemenag, Adib menuturkan bahwa rangkaian pelaksanaan sidang isbat akan dibagi dalam tiga tahap.
Pertama, seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1444 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi). Pemaparan dilakukan Tim Hisab Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB dan acara ini terbuka untuk umum.
Sesi pertama yang menjembatani informasi dari Tim Hisab Rukyat Kemenag pada masyarakat ini digelar dalam bentuk audiensi. Hal ini tentunya dilaksanakan secara hybrid (bauran) dikarenakan kapasitas ruangan yang terbatas.
Kedua, yaitu pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 1444 H. Adib menambahkan bahwa sesi tersebut akan dilaksanakan secara luring selepas ibadah sholat Maghrib dan tertutup untuk umum.
Selain data hisab, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada 123 lokasi di seluruh wilayah Indonesia.
Ketiga, yaitu sesi terakhir, telekonferensi pers hasil sidang isbat yang tentunya akan disiarkan secara langsung melalui kanal TVRI dan media-media lainnya. Hal ini agar informasi dapat secara cepat tersampaikan kepada masyarakat.***