BERTUAHPOS.COM — Sesar Cugenang kembali menyebabkan gempa bumi berkekuatan 4,3 SR di Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa, 24 Januari 2022 pagi.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa sesar Cugenang adalah penyebab gempa.
Menurut BMKG, pusat gempa berada pada koordinat 6.82°LS dan 107.07°BT. Atau tepatnya berada di daratan pada kedalaman 10 km, 7 km barat laut Provinsi Cianjur, Jawa Barat”.
Gempa ini paling tidak merupakan yang kedua setelah gempa Cianjur pada November lalu dengan magnitudo 5,6.
Gempa itu mengakibatkan 635 meninggal, 1.083 orang luka-luka dan mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (retakan tanah, likuifaksi dan gerakan tanah).
Sesar Cugenang membentang kurang lebih sembilan kilometer dan melintasi paling tidak sembilan desa. Adapun delapan desa tersebut masuk wilayah Kecamatan Cugenang yakni:
- Desa Ciherang,
- Desa Ciputri,
- Cibeureum,
- Nyalindung,
- Mangunkerta,
- Sarampad,
- Cibulakan,
- Desa Benjot, dan
- Nagrak.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan zona patahan Cugenang menjadi sangat vital dalam mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi atau pembangunan kembali berbagai bangunan yang terdampak gempa.
“Jadi kalau membangun kembali, belum tahu patahan yang ada di mana. Dikhawatirkan zona yang patah atau bergeser itu akan dibangun lagi, dan kurang lebih 20 tahun kemudian akan runtuh lagi,” ujar Dwikorita.
Sesar Cugenang diklasifikasikan sebagai sesar aktif, yang rentan terhadap perpindahan dan perubahan bentuk. Oleh karena itu, kata Dwikorita, perlu untuk “memastikan bahwa tidak ada korban jiwa atau kerugian material jika gempa bumi terulang di lokasi yang sama”.
BMKG juga telah merekomendasikan agar 8,09 kilometer persegi dan sekitar 1.800 permukiman direlokasi ke zona risiko sesar Cugenang.
Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, mengatakan: “Berdasarkan zona risiko di atas, zona target pemukiman kembali yang terdokumentasi adalah 8,09, termasuk sekitar 1.800 rumah di zona risiko sesar geser Cugenang, termasuk sebagian dari desa Talaga, Sarampad, Nagrak, dan Cibulakan. Zona KM2”.***