BERTUAHPOS.COM – Wat Arun Temple merupakan salah satu peninggalan budaya agama Budha. Lokasinya di Barat Hulu Sungai Chao Praya. Lebih lengkapnya, candi ini bernama Wat Arunratchawararam Ratchaworamahavihara.
“Secara pandemi mereda dan aktivitas wisatawan kembali dibuka, kawasan ini merupakan salah satu tempat favorit wisatawan dari mancanegara,” kata Anan, seorang tourget yang memandu perjalanan kami di Bangkok, Thailand, Jumat, 6 Januari 2022.
Di kawasan candi Wat Arun, terlihat banyak para turis dari mancanegara, rata-rata Eropa dan Asia. Candi ini juga terkenal dengan sebutan Candi Fajar yang diambil dari nama Dewa Fajar, yakni Aruna.
“Wat Arun dianggap salah satu situs yang paling terkenal di Thailand. Kuil ini memiliki menara setinggi 80 meter—menjadi salah satu kuil dengan menara tertinggi dari 6 kuil,” katanya.
Oleh sebab itu, kuil ini menjadi salah satu kuil yang paling dihormati di Thailand.
Wat Arun Kuil Tertua di Thailand
Wat Arun merupakan kuil tertua di Thailand, dibangun pada zaman Kerajaan Ayutthaya yang pada saat itu dikenal sebagai Wat Makok.
Konon menurut sejarahnya kuil ini termasuk destinasi yang paling banyak diminati oleh wisatawan ketika berkunjung ke Thailand.
Wat Arun Temple merupakan salah satu kuil yang pembangunannya mendahului berdirinya kota Bangkok yang dimulai pada era Rattanakosin.
Kuil ini merupakan kuil tertua di Thailand yang dibangun pada masa Kerajaan Ayutthaya di bawah pemerintahan Raja Taksin.
Kemudian pada masa pemerintahan Raja Rama II, Wat Arun mengalami perluasan. Pada abad 18 ketika jatuhnya Kerajaan Ayutthaya, Raja Taksin mendirikan Thonburi sebagai ibu kota baru, di tepi barat Sungai Chao Phraya.
Sejak saat itu Raja Taksin mengubah nama kuil ini menjadi Wat Chaeng (fajar) dan secara singkat kuil ini mampu menampung Buddha Zamrud yang berasal dari Vientiane.
Pertama kali sang Raja melihat keindahan kuil ini ketika matahari terbit. Dia menyebut kuil ini dengan sebutan “Kuil Fajar” sedangkan “Aruna” memiliki arti sebagai dewi fajar dan “wat” yang berarti kuil. Maka dari itu Wat Arun Temple dikenal juga sebagai Temple of Dawn.
Filosofi dan Gaya Arsitektur Wat Arun Temple
Wat Arun Temple merupakan kuil yang dibangun dengan gaya arsitektur Khmer dan Phra Prang yang mampu menyedot daya tarik tersendiri bagi kuil ini.
Konsep pembangunan kuil ini memiliki kesamaan dengan kuil-kuil pada umumnya yaitu menggunakan sistem Tridhatu.
Prang sebagai puncak dari menara kuil dilambangkan sebagai Gunung Meru yang merupakan pusat alam semesta yang dasarnya adalah samudera luas dengan matahari dan bulan berada di sekelilingnya.
Kemudian, istilah Gunung Meru sering diceritakan dalam dongeng dan legenda Hindu. Salah satu mengisahkan bahwa Gunung Meru dan Dewa Angin Bayu pada awalnya merupakan sahabat.
Namun seorang bijak Narada menghasut Bayu untuk meruntuhkan Gunung Meru dengan meniupkan angin yang terjang. Akan tetapi hal tersebut gagal dilakukan karena sayap Garuda melindungi Gunung Meru sehingga tetap bertahan.
Kemudian satu tahun berlalu Garuda kelelahan dan beristirahat dalam beberapa waktu. Hal ini menyebabkan puncak Gunung Meru tertiup dan terpenggal.
Potongan puncak gunung tersebut jatuh ke laut dan membentuk sebuah pulau yang bernama Sri Lanka. Oleh sebab itu di sekitar prang utama diletakkan empat prang kecil dengan patung Dewa Bayu di atasnya yang terdiri dari 3 tingkatan yaitu
Catur Maharajika Katika: berada pada bagian tengah, terdapat 4 penjaga Kumbhanda (orang kerdil), Gandharvas (peri), Nagas (naga), Yaksas (jin).
Pemandu wisata kami mengatakan bahwa kuil ini paling terkenal di Thailand karena keindahannya, terutama di saat matahari terbit dan tenggelam. “Inilah mengapa orang-orang mengenalnya dengan sebutan Kuil Fajar,” tutur Anan.
Keindahan, keunikan dan kemegahannya menjadi daya pikat tersendiri bagi para wisatawan mancanegara ketika mereka berkunjung ke negeri Gajah Putih ini.***