BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ketika menyelesaikan sebuah konstruksi, terdapat beberapa tahap yang harus dilalui. Termasuk proses penyelesaian dinding biasanya dilakukan tahap plester atau kerap disebut plesteran.
Plester dinding merupakan tahap finishing yang bertujuan melapisi dinding rumah dengan sejumlah material agar terlihat lebih rapi. Biasanya proses ini dilakukan pada hunian yang material dindingnya terbuat dari bata atau kayu.
Ternyata nge-plester dinding nggak sembarangan loh, dengan melakukan tahapan plester dinding yang baik dan benar bisa menghasilkan dinding yang mulus dan sempurna. Kalau salah langkah, bisa-bisa dinding jadi nggak rapi dan bergerigi. Lantas, bagaimana cara plester dinding yang baik dan benar? simak penjelasanya berikut ini;
- Komposisi adukan yang benar, komposisi standar semen: untuk area kering pasir 1:5 1 semen dan 5 pasir. Untuk area basah 1:3 (plesteran tarsam). Komposisi g=harus benar karena kalau kebanyakan semen nanti plesteranya jadi gampang retak. Kalau semenya sedikit dan kebanyakan pasir, plesteran akan gampang terkelupas.
- Plaster harus diwaktu yang tepat, tunggu dinding bata benar-benar kering sebelum diplester, jadi tunggu 2 minggu sebelum mulai diplester setelah pasang bata selesai.
- Harus ada kepalaan (kepala plester) supaya ketebalannya sesuai, kepalanya dibuat tiap jarak 1 meter. Untuk adukan kepalaan yang pertama harus sama dengan adukan plesternya, supaya nggak belang-belang.
- Plesteran jangan terlalu tebal dan terlalu tipis. Hal ini dilakukan untuk mengurangi masalah pada dinding, seperti lembab atau ada serbuk putih (Efflorescences).
- Hindari menggunakan metode trowel up, karna ketebalannya pasti tinggi dan menyebabkan mudah retak. Kalau terlalu tipis jadi nggak enak dipegang. Ketebalan plester yang normal itu sekitar 15 ml/1,5 cm.
Nah, setelah kita mengetahui cara plester dinding yang benar baru kita menyadari bahwa kerjanya sangat ribet. Makanya, jangan disepelekan pekerjaan kuli bangunan ya.***[Hasanah]