BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dari besaran anggaran yang diajukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru sebesar Rp 713 Miliar di tahun 2023, Komisi III DPRD Pekanbaru masih belum puas dengan apa yang diusulkan oleh Disdik Pekanbaru ini.
Pasalnya menurut Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Aidil Amri anggaran yang diajukan oleh Disdik ini masih belum memenuhi 20 persen dari APBD Kota Pekanbaru seperti apa yang diamanatkan oleh undang-undang.
“Usulan tersebut tidak memenuhi 20 Persen anggaran pendidikan yang diatur oleh Undang-undang, yang kita ketahui hanya 8 persen saja dari APBD dan selebihnya untuk gaji dan kegiatan dinas,” kata Aidil Amri, Senin 10 Oktober 2022.
Kemudian politisi Demokrat ini juga menyayangkan minimnya pembangunan SMPN dan juga ruang kelas baru (RKB), padahal keluhan masyarakat setiap tahunnya adalah kesulitan memasukkan putra dan putrinya ke SMP Negeri karena kurangnya daya tampung.
“Di Kelurahan Meranti Pandak, di kelurahan tersebut sangat membutuhkan sekolah SMP baru. Jangankan dibangun, merger atau menyatukan sekolah yang kita ajukan sebelumnya juga tidak terealisasi,” jelasnya.
Merger merupakan proses menyatukan dua atau lebih sekolah guna mencapai pengelolaan yang lebih efektif dan efisien serta meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, dan jika tidak bisa merger maka akan dibangun sekolah baru.
“Apalagi di Kelurahan Meranti Pandak ada tanah milik Pemko Pekanbaru, mengenai usulan anggaran Disdik Pekanbaru bisa saja bertambah, apalagi usulan tersebut belum masuk 20 Persen dari anggaran APBD Kota Pekanbaru,” bebernya.
Sebelumnya Ismardi Ilyas Kepala Disdik Kota Pekanbaru menuturkan untuk pembangunan sekolah SMPN ditahun 2023 hanya ada satu sekolah, yaitu SMP Negeri yang akan dibangun di Kecamatan Tuah Madani
“Dan untuk pembangunan ruang kelas baru ada di SMPN 46,47,48, 37 dan 21. Kita rencanakan ada pembangunan 20 ruang kelas baru,” terangnya. ***[Heri]