BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfotik) Provinsi Riau Erisman Yahya membantan, kalau acara yang dibumbui dengan aksi erotis biduan berjoget di atas meja pada pembukaan Golf Gubernur Riau Cup 2022, tak ada kaitannya dengan kegiatan Pemprov Riau.
Erisman menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak bagian dari rangkaian kegiatan HUT Riau ke-65 yang digelar Pemprov Riau. Dia juga menegaskan bahwa apa yang sudah terjadi dipelaksanaan kegiatan tersebut tak ada kaitannya dengan Gubernur Riau Syamsuar.
“Ini bukan kegiatan Pemprov, capi cabang Olahraga Persatuan Golf Indonesia (PGI),” kata Erisman dalam keterangan tertulusnya, dikutip Senin, 22 Agustus 2022. Dia menyebut memang ada banyak caang olahraga yang minta untuk dilakukan Piala Gubernur dan sudah diakomodir.
Namun, jika dalam pelaksanaannya pihak panitia penyelenggara melakukan hal-hal yang tak panatas, maka itu sepenuhnya kerja panitia dan tak ada hubungan dengan Gubernur Riau Syamsuar. “Bahkan, Pak Gubernur sama sekali tak tahu menahu. Tentulah tak bisa dikaitkan dengan Gubernur,” tuturnya.
Erisman menyebut, walau begitu, atas nama Pemprov Riau, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya hal tersebut. Erisman setuju, Riau sebagai negeri Melayu yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, sangat tidak pantas dinodai dengan hal-hal seperti ini. “Kami harap ke depan tak ada lagi kegiatan seperti ini,” tuturnya.
Seperti diberitakan, pengamat kebijakan publik M Rawa El Amady menyayangkan adanya pesta dengan biduan berjoget di atas meja dalam Pembukaan Gubernur Golf Cup sampena HUT Riau ke-65.
Diketahui acara itu digelar di Labersa Golf dan Country Club, Sabtu, 20 Agustus 2022 kemarin. Rawa menyebut, apa yang terjadi sudah sangat keterlaluan dan sangat tidak mencerminkan budaya Melayu yang identik dengan nilai-nilai Islam.
Padahal, seharusnya HUT Riau menjadi ajang untuk introspeksi Pemprov untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. “Tak pantas diisi oleh hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar melayu yang identik islam,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, pesta dengan biduan menari di atas meja dalam pembukaan Gubernur Golf Cup sempena HUT Riau ke-65, merupakan bentuk nyata turunnya moral pejabat dalam memahami Budaya Melayu.
“Bukan masalah biduannya, tapi pejabatnya yang memberi ruang seperti itu,” tuturnya. Masalahnya apalagi di situ ada lambang institusi Pemerintah Provinsi riau. Ada yang berbaju Pemerintah Provinsi Riau,” ujarnya.
Dia menambahkan, kegiatan itu betul-betul tidak menghargai Budaya Melayu yang seharusnya menjadi dasar nilai seorang pejabat. “Kalau mau seperti itu di ruang privat. Tambah parah lagi kalau acara itu dibiayai oleh uang rakyat. Pejabat paling tinggi yang berada di lokasi kegiatan itu sudah bobrok moralnya,” kata Rawa.***