BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Di Pulau Sumatera ada banyak danau terbentuk karena letusan dari gunung berapi. Salah satu, Danau Kerinci yang terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi. Danau ini memiliki segudang keindahan, bahkan menjadi destinasi wisata andalan di daerah ini.
Dari Kota Sungai Penuh, menuju ke Danau Kerinci hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan transportasi umum ataupun kendaraan pribadi. Berada di ketinggian 783 meter di atas permukaan laut, danau ini tercipta dari letusan gunung berapi. Letaknya yang tinggi membuat hawa di sekitar danau terasa sangat sejuk.
Danau Kerinci merupakan habitat ikan semah. Di sini, para nelayan mencari ikan hanya menggunkan peralatan tradisional yang ramah lingkungan. Panorama yang tersaji di kawasan danau terluas kedua di Sumatera ini, adalah pemandangan perbukitan hijau yang memesona.
Untuk menikmati suasana danau, kamu bisa naik perahu, cuma bayar Rp10 ribu per orang. Dari perahu kamu bakal diajak keliling di sekitar danau sambil merasakan udara yang sejuk dan melihat air yang sangat jernih. Bagi warga setempat, Danau Kerinci Lebih dari sekedar tempat wisata. Bahkan, setiap tahun selalu ada festival tahunan yang diadakan oleh pemerintah setempat.
Di balik keindahannya, Danau Kerinci menyimpan legenda seekor naga. Hal ini diungkapkan oleh Inafri. “Kalau cerita orang dulu, danau ini lebih besar. Namun ada legenda sepasang kakak beradik yang punya kesaktian. Salah satunya memakan telur yang ditemukan di hutan, membuatnya haus, lalu meminum air di danau, hingga surut. Kemudian tubuhnya mengeluarkan sisik dan jadilah naga,” sebutnya.
Dari beberapa sumber yang dirangkum, legenda itu tentang kakak adik bernama Calungga dan Calupat adiknya. Konon ceritanya, setelah mereka berburu di dalam hutan, Calungga menemukan telur berukuran besar, lalu dia bawa pulang. Setibanya di rumah, Calungga memasak telur itu lalu memakannya. Sesaat kemudian, dia merasa sangat haus, saking hausnya di meminum air di sungai hingga kering.
Namun demikia, rasa daganya tak jua menghilang, Calungga kemudian turun ke danau dan meminum airnya, barulah rasa hausnya menghilang. Namun, setelah meminum air danau itu, dia berubah menjadi se ekor naga. Melihat kejadian itu Calupat merasa sangat sedih. “Legenda ini yang dipercaya warga setempat hingga sekarang,” tutur Inafri.***