BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar menegaskan bahwa upaya penanganan masalah tinggi anak atau stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah di tingkat provinsi. Mengatasi masalah ini juga menjadi tanggung jawab setiap kepala daerah di kabupaten/kota.
“Penurunan angka stunting sudah menjadi konsen Presiden Joko Widodo. Hal ini sekaligus untuk persiapan menghadapi bonus demografi yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2035 mendatang,” kata Syamsuar di Pekanbaru.
Gubri menjelaskan bahwa jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih banyak dari penduduk usia non-produktif sehingga pemerintah harus memastikan bahwa generasi yang berada di masa itu adalah generasi yang berkualitas.
“Kita tidak mau nanti setelah 100 tahun Indonesia merdeka dan masuk bonus demografi, yang paling banyak justru anak-anak yang stunting atau tidak berkualitas karena gizinya rendah. Kita harus bisa mewujudkan bonus demografi berkualitas,” ucapnya.
Stunting sendiri merupakan suatu keadaan di mana anak tumbuh tidak optimal dan cenderung bertubuh lebih pendek dari anak-anak lain seusianya akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang.
Untuk tingkat nasional sudah ditetapkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting. Di Riau Syamsuar yang jadi bapak asuh anak stunting.***