BERTUAHPOS.COM — Kemenangan Timnas Indonesia atas Kuwait dalam Kualifikasi Piala Asia 2023, merupakan kemenangan bersejarah dengan skor 2-1.
Pertama, ini menjadi kemenangan perdana Timnas Indonesia, kedua, dulunya Timnas Indonesia juga pernah menang atas Kuwait dalam kurun waktu yang sudah sangat lama, yakni pada tahun 1980, juga dengan skor serupa, 2-1.
Pertandingan yang berlangsung pada Kamis, 6 Juni 2022 dini hari itu, Kuwait sebagai tuan rumah sangat percaya diri di awal laga.
Peluang pertama yang dimiliki Kuwait melalui sepakan Talal Alfadhel dari luar kotak penalti. Namun sayang, bola melesat masih di atas mistar gawang Timnas Indonesia.
Padahal, peluang ini tercipta pada menit keempat di awal pertandingan babak pertama.
Selain itu, Timnas Indonesia juga terlihat cukup kewalahan untuk mengembangan permainan. Di menit ke-15 Saddil Ramdani bahkan harus menerima kartu kuning akibat tekel telat yang dilakukan.
2 menit berselang, yakni di menit ke-17, Timnas Indonesia berhasil menciptakan kombinasi permainan cantik yang membuat Marc Klok mendapatkan ruang menembak.
Sayang kesempatan itu belum membuahkan hasil. Klok melesatkan tembakan dengan keras, namun masih membentur pemain belakang Kuwait sehingga menghasilkan tendangan pojok.
Tak lama berselang, Kuwait bankit dari serangan itu setelah mendapat peluang bagus. Bola yang muntah dari jangkauan Nadeo Argawinata mengarah pada kaki Eid Al-Rasheedi.
Beruntung, tembakan pemain bernomor punggung 7 itu melambung tinggi.
Lalu di menit ke-26, Nadeo Argawinata dipaksa melakukan penyelamatan. Kiper Bali United itu berhasil menepis tembakan dari Eid Al-Rasheedi. Gawang Timnas Indonesia masih aman.
Saddil Ramdani melakukan aksi individu menawan dari sisi kiri pertahanan Kuwait. Namun, setelah melewati 2 pemain, tembakan Saddil masih menyamping di sisi kiri gawang Kuwait.
Marc Klok kembali mendapatkan peluang dari situasi tendangan jarak jauh pada menit ke-37. Memanfaatkan umpan Stefano Lilipaly, Klok melepaskan tembakan yang sayangnya masih tipis di sisi kanan gawang Hussain Kankone.
1 menit kemudian giliran Pratama Arhan yang mendapatkan peluang dari situasi yang mirip. Sayang sekali, tembakan Arhan juga tipis di atas gawang Kuwait.
Kegagalan memanfaatkan 2 peluang bagus tadi harus dibayar mahal oleh Timnas Indonesia. Kuwait berhasil unggul lebih dulu di menit ke-40.
Bader Al-Mutawa berhasil mengirimkan umpan manis kepada Yousef Alsulaiman. Tandukan pemain berusia 20 tahun itu menanduk masuk bola.
Menit ke-42, Indonesia mendapatkan hadiah penalti. Kiper Kuwait, Hussain Kankone melakukan pelanggaran terhadap Rachmat Irianto di area terlarang.
Marc Klok maju sebagai eksekutor tendangan penalti ini. Klok berhasil mengeksekusi penalti ini dengan sempurna. Tembakannya mengarah ke sisi kiri gawang Hussain Kankone sementara sang kiper bergerak ke arah sebaliknya.
Timnas Indonesia berhasil mempertahankan skor 1-1 hingga babak pertama usai.
Sebelum babak kedua dimulai, Shin Tae-yong melakukan 2 pergantian sekaligus. Pelatih asal Korea Selatan itu menarik keluar Stefano Lilipaly dan Irfan Jaya. Witan Sulaeman dan Muhammad Rafli dimasukkan untuk menggantikan keduanya.
Timnas Indonesia berhasil unggul cepat di awal babak kedua. Babak kedua belum sampai satu menit, Rachmat Irianto membuat skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Indonesia.
Witan Sulaeman yang baru masuk di awal babak kedua membuat repot lini belakang Kuwait. Tembakannya berhasil di blok bek Kuwait. Namun, bola yang lepas langsung dicocor Irianto masuk ke gawang.
Kuwait langsung bereaksi. Bader Al-Mutawa melepaskan tembakan dari luar kotak penalti pada menit ke-49. Beruntung, tembakan kapten Kuwait itu hanya membentur sisi luar tiang gawang Nadeo Argawinata.
Menit ke-51, Kuwait sebenarnya berhasil mencetak gol lewat Yousef Alsulaiman. Namun, gol itu dianulir lantaran Alsulaiman sudah terperangkap dalam posisi offside.
Kuwait mendapatkan peluang dari situasi tendangan bebas pada menit ke-66. Namun, eksekusi Fahed Alansari masih jauh dari sasaran.
Memasuki 15 menit akhir babak kedua, tekanan dari Kuwait masih tetap masif. Sementara Timnas Indonesia hanya sesekali mengincar serangan balik.***