BERTUAHPOS.COM — Para padagang nasi ayam di Singapura sangat mengeluhkan tentang kondisi naiknya harga ayam di negara mereka. Para pedagang serupa di sana, bahkan terancam bangkrut jika kondisi ini tidak membaik.
“Setiap kenaikan akan menyakitkan pedagang,” kata Jalehar seorang pedagang yang menjalankan usaha nasi ayam di sana, sebagaimana dikutip dari CNN Internasional, Minggu, 5 Juni 2022.
Singapura sangat terpukul dengan berkurangnya pasokan ayam potong. Krisis ayam potong di sana telah memukul sejumlah usaha produksi makanan nasional, terutama mereka yang berjualan nasi ayam.
Muhammad Jalehar, yang menjalankan bisnis nasi ayam di distrik Bedok Selatan. Dia mengatakan saat ini pedagang harus membayar US$3 atau sekitar Rp43.000 (asumsi kurs Rp14.433/US$) untuk seekor ayam utuh.
Mungkin, harga ayam potong di sana masih akan melonjak karena memang pasokan sangat minim. Mereka juga sudah diminta untuk siap menghadapi situasi yang lebih buruk dari sekarang.
“Dari mana saya mendapatkan uang jika harga harga satu ekor ayam semakin mahal. Apakah pelanggan saya juga mau membayar lebih mahal?” tuturnya.
Masalah krisis ayam di Singapura terjadi setelah Malaysia menghentikan ekspor ayam mulai 1 Juni 2022. Kebijakan ini diambil malaysia karena terjadi lonjakan harga, sedangkan ketersediaan ayam potong terbatas.
Pada 1 Juni 2022, Reuters melaporkan, selama ini Singapura sangat bergantung pada pasokan pangan impor, terutama untuk ketersediaan ayam potong.
Hingga 34% kebutuhan daging ayam di sana, diimpor dari Malaysia, 49% dari Brasil, dan 12% dari Amerika Serikat. Di Malaysia, kenaikan biaya pakan telah menyebabkan harga ayam melonjak dalam beberapa bulan terakhir.***