BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Masyarakat Riau, khususnya di Kota Rengat, juga merasakan kekejaman pasukan Westerling, melalui tangan kanannya yang bernama Letnan Rudy de Mey.
5 Januari 1949, Belanda melancarkan operasi militer dengan kode Operasi Lumpur (Mud Operation) di Kota Rengat.
Letnan Rudy de Mey yang diterjunkan bersama pasukan elit KST-nya tanpa ampun menembaki semua orang yang ditemuinya. Bahkan, penduduk yang sembunyi-sembunyi di parit juga ditembaki.
Sejarawan Riau, Suwardi MS kepada bertuahpos.com menuturkan bahwa kekejaman pasukan KST ini tak sampai disitu.
Rakyat Rengat disuruh berbaris di tepi Sungai Indragiri (Kuantan untuk penamaan di Kabupaten Kuantan Singingi), kemudian ditembaki hingga mayatnya jatuh ke sungai.
“Sungai Indragiri berubah menjadi merah. Bahkan, sampai beberapa waktu, tak ada yang mau makan ikan sungai karena banyaknya mayat di sungai ini,” ujar Suwardi.
“Inilah yang kemudian kita kenal dengan peristiwa Rengat Berdarah,” pungkas dia. (bpc4)