BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah foto-foto seorang warga bernama Yuni di akun Twitternya @aniesbaswedan.
Unggahan empat foto dirinya bersama warga tersebut disertai dengan cuitan contoh warga Jakarta yang bahagia. Tidak hanya foto, Anies juga mengunggah sebuah video dirinya bersama warga.
“Pak,” kata Yuni menyalami Anies Baswedan seperti dalam video yang diunggah Anies.
“Ibu, apa kabar?” ujar Anies menjawab.
Yuni kemudian berterima kasih atas fasilitas CSW. Anies bertanya apakah Yuni rutin memakai fasilitas ini.
“Dari Kebayoran Lama terus ke Bundaran HI. Jadi aku tiap hari fasilitas menggunakan busway,” kata Yuni.
Anies bersyukur. Lantas Yuni berbicara efektivitas menumpangi TransJakarta ketimbang memakai kendaraan pribadi ataupun taksi. Salah satu keunggulan naik kendaraan umum, kata Yuni, adalah mengurangi kemacetan di Ibu Kota hingga ongkos yang mahal.
“Pusing macet, pusing ongkos, ha-ha-ha,” kata Anies menanggapi cerita Yuni soal kemacetan naik kendaraan pribadi.
Anies kemudian bercerita kepada Yuni bahwa dulu, sebelum tersambungkan, orang-orang tidak mau turun di CSW. Keduanya lanjut bercakap-cakap dalam video berdurasi 2,20 menit itu.
“Ibu Yuni adalah contoh warga yang bahagia di kota yang maju. Ia memilih naik kendaraan umum. Ia memilih jadi bagian dari kemajuan kotanya. Terima kasih Ibu Yuni dan semua teman-teman yang naik transportasi umum di Jakarta,” ujar Anies.
Video dan foto yang diunggah Anies kemudian mendapat ragam komentar. Namun, para netizen lebih banyak mengkritik Anies terkait kepemimpinannya di DKI Jakarta.
“Man, pencitraannya gak bisa dibuat lebih bagus man.. hahahahahahaha,” tulis akun @ibrahim058.
“Wah… curiga saya niich si cewek…!!,” tulus akun @RudyFarthuack
“Indeks kebahagiaan warga DKI urutan ke 27 dari 34 Provinsi. Discover pakai video/foto dan narasi apa pun realita adalah penentu kebenaran,” tulus akun @enkaeriharmat.
“Kemarin, biar bahagia, Anis naikkan UMK 5%. Eh, ada partai yang bising, terus harga sembako utama naik. Masih salah Anis juga kalau warga ga bahagia,” tulis akun @AndaloKifli.
“Tanya dong pak ke bu Yuni, gimana rasanya naik-turun harga halte Kebayoran Lama setiap hari. PR koridor 13 itu bukan cuma soal integrasinya, tapi akses ke halte2nya. Gimana mau ramah manula, difabel & ibu hamil kalo aksesnya masih dengan tangga,” tulis @thisisandri. (bpc2)