BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Riau (Unri), Syafri Harto disebutkan sudah dua hari tidak masuk kantor.
Informasi itu didapatkan bertuahpos.com saat mencoba konfirmasi terkait viralnya pengakuan seorang mahasiswi yang mengaku mendapatkan pelecehan seksual oleh Syafri Harto.
“Sudah dua hari tak masuk,” kata seorang staf di FISIP Unri, yang tak ingin disebutkan identitasnya, Kamis 4 November 2021 sore.
Sebuah video viral di media sosial instagram @komahi_ur. Dalam unggahan terbaru, ada seorang mahasiswa jurusan Hubungan Internasional (HI) yang mengaku dilecehkan Syafri Harto.
Mahasiswi tersebut mengaku kejadian ini terjadi pada tanggal 27 Oktober 2021 lalu. Saat itu, mahasiswi ini tengah melakukan bimbingan akademis untuk keperluan menyelesaikan skripsinya.
“Saya ingin menemui bapak SH untuk melakukan bimbingan skripsi, saya melakukan bimbingan di ruangan Dekan Fisip UNRI dan hanya berdua saja. Bapak SH mengawali bimbingan yang menyinggung kehidupan personal saya. Namun beberapa kali pak SH mengerluarkan kata-kata yang membuat saya tidak nyaman seperti i love you yang membuat saya terkejut,” ujar mahasiswi tersebut.
Setelah bimbingan akademis selesai, mahasiswi tersebut ingin pamit. Namun, dekan FISIP lantas melakukan pelecehan seksual secara fisik.
“Setelah bimbingan proposal, saya hendak berpamitan dan menyalim, beliau menekan bahu saya dan mendekatkan tubuhnya serta kemudian memegang kepala saya dan mencium pipi kiri dan kening saya. Saya sangat ketakutan dan menundukkan kepala. Tapi bapak SH malah mendongakkan kepala saya dan berusaha mencium bibir saya. Saya sangat terkejut dan merasa terhina,” kata korban sambil menangis.
Korban kemudian berhasil melepaskan diri dari pelaku dan pulang. ia mengatakan ia masih merasakan trauma atas kejadian tersebut.
Syafri Harto saat dikonfirmasi bertuahpos.com di kantornya, gedung FISIP Unri, ternyata sedang tak berada di tempat.
Kemudian, bertuahpos.com mencoba menghubungi nomor ponselnya, namun tak dijawab. Pesan singkat yang dikirimkan juga belum dibalas. (bpc4)