BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Panut Mulyono mengatakan, saat ini, masih banyak perguruan tinggi yang belum bisa sepenuhnya melaksanakan kuliah tatap muka.
Saat ini, hal yang bisa dilakukan yakni membagikan bantuan kuota internet kepada mahasiswa dan dosen agar pembelajaran tetap dapat berjalan dengan lancar.
“Gotong royong dalam pendidikan sebetulnya sudah terjadi. Bahkan dengan pandemi ini, kemudahan-kemudahan yang disampaikan atau yang diberikan oleh lembaga-lembaga finansial, perbankan misalnya, memberikan bahkan bukan kredit, jadi yang membayarkan UKT itu bank kepada kampus. Kemudian mahasiswanya nyicil ke bank,” kata Panut.
Terkait hal tersebut, pola-pola gotong royong selama pandemi sudah terasa. Sekarang, lanjut Panut, hal yang perlu ditekankan yakni semua pihak untuk bisa memanfaatkan peluang-peluang yang ada agar pembelajaran di masa pandemi ini berjalan dengan sebaik-baiknya.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kemendikbudristek mendorong agar kampus memberlakukan pembelajaran tatap muka.
Hal ini atas dasar pertimbangan masa percobaan kuliah campuran tatap muka dan daring yang diberlakukan selama ini, tak pernah menimbulkan klaster baru dalam penyebaran Covid-19.
Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam dalam webinar Efektivitas Pendidikan Tinggi dengan PTM Terbatas dan Bantuan UKT Kuliah, Jumat, 27 Agustus 2021.
“Kampus-kampus kita dorong untuk melakukan tatap muka. Dicoba, alhamdulillah tidak ada kasus. Artinya, kalau kita disiplin penyelenggaraan pembelajaran di kampus tidak akan jadi klaster baru. Selama kita disiplin,” kata Nizam.
Dia menambahkan, pihaknya saat ini tengah memberdayakan relawan mahasiswa untuk vaksinasi massal.
Kemendikbudristek juga telah memberikan bantuan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupa mobil untuk vaksinasi keliling.
Upaya – upaya mendorong vaksinasi ini, kata Nizam, sengaja dilakukan agar pembelajaran tatap muka bisa segera dilakukan. (bpc2)