BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Riau, Viator Sibutarbutar tidak ingin penerapan konsep PekanSikawan hanya dinikmati segelintir pihak. Untuk itu dia getol mempertanyakan peran swasta dalam penerapan konsep kota baru tersebut.
Baginya hal ini penting dibahas, karena pihak swastalah yang akan berperan aktif menggaet investor masuk. Dalam rangka upaya pengembangan industri dan perekonomian.
“Kami khawatir juga, Pak. Soalnya sekarang KPK bisa periksa siapa saja,” ucapnya saat berdiskusi dalam Seminar Loka Karya penerapan Kota Baru Pekan Sikawan, Rabu (26/11/2014).
Dia tidak ingin posisi sektor swasta hanya sebatas bagian dari Konsep Kota Baru saja. “Atau kami juga punya peran tertentu,” sambungnya.
Terus terang, lanjut Viator, dirinya khawatir dalam konteks urusan pembiayaan. Bila tidak ada pembagian porsi yang jelas, pihak swasta akan ikut terlibat dalam pengambilan kebijakan.
“Ini penting agar kita tidak salah untuk membawa investor. Jadi di mana swasta ini harus mengambil peran,” tambahnya.
Sementara itu, Ditjen Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri yang diwakili Agus Suksestioso, menanggapi bahwa peran swasta yakni berperan aktif dalam menjalin kerjasama antar pemerintah yang dalam kapasitasnya mengambil kebijakan. Lanjut Agus, setelah ditemukan titik kesepakatan antara pemerintah dan swasta barulah dilanjutkan dengan kerjasama yang baik.
“Kalau saya lihat tak ada ikut campur swasta dalam mengambil kebijakan dalam konsep Pekansikawan ini,” katanya.
Agus menjelaskan, bahwa pengandatangan MoU yang dilakukan kepala daerah, artinya sudah memberikan bukti ada komitmen bersama untuk membangun konsep kota baru tersebut. Dalam hal pengembangan, pemerintah dan pihak swastalah harus saling berperan aktif satu sama lain.
“Supaya jelas, jika memang perlu Pekan Sikawan ini dibuatkan Perpresnya. Yang penting ada kemauan keras dulu dari daerah untuk bekerjasama, ujar Agus. (Melba)