BERTUAHPOS.COM — Presiden Palestina Mahmoud Abbas dituntut untuk mundur dari jabatannya oleh ratusan warga Palestina. Protes ini dipicu kematian seorang aktivis bernama Nizar Banat di bulan lalu.
Nizar Banat adalah seorang aktivis yang berada dalam tahanan dan meninggal dunia setelah pasukan keamanan menyerbu rumah dan menangkapnya secara kejam.
AFP melaporkan, proses ratusan warga itu dilalukan di Ramallah yang merupakan tempat Otoritas Palestina pemimpin Abbas bermarkas. Dalam aksi demonstrasi itu, para kerabat Nizar Banat ada di barisan depan.
Ibu Banat juga hadir dalam aksi itu dan mengangkat foto anaknya yang meninggal dengan tinggi.
“Pawai ini adalah pesan kesetiaan kepada Nizar Banat dan kepada pihak berwenang, yang harus mengadili mereka yang bertanggung jawab atas kematiannya,” ujar mantan Kepala Dewan Legislatif Palestina Hassan Khreishah.
Mengutip deticom, kematian Banat pada 24 Juni memicu protes berhari-hari dan memicu kecaman internasional. Menurut otopsi, dia dipukuli di kepala, dada, leher, kaki dan tangan, dengan waktu kurang dari satu jam antara penangkapannya dan kematiannya. (bpc2)