BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pusat perbelanjaan Sukaramai Trade Center [STC] menjadi salah satu tempat yang paling ramai dikunjungi warga di Pekanbaru, terutama saat Ramadhan apalagi menjelang Lebaran Idul Fitri 1442 H/2021.
Di sisi lain, pemerintah daerah menekankan pendisiplinan protokol kesehatan yang merupakan langkah penting dalam upaya menekan angka kasus positif Covid-19 di Riau, khususnya di Pekanbaru.
Lantas, bagaimana pihak pengelola STC melakukan kontrol protokol kesehatan terhadap para pengunjung pusat perbelanjaan itu?.
Memang, dari pantauan Bertuahpos.com pada Jumat siang, 23 April 2021, masih terlihat adanya pengunjung yang masih abai terhadap protokol kesehatan, terutama tidak memakai atau masker saat berada di lingkungan pusat perbelanjaan itu.
Pada bagian lain, pastinya tingkat kerumunan orang yang abai dengan jaga jarak, “Mengingat ini adalah pusat perbelanjaan yang dikunjungi belasan ribu orang dalam sehari,” kata Manajer Operasional Sukaramai Trade Center Nelson Manik kepada Bertuahpos.com.
Menanggapi soal pendisiplinan protokol kesehatan, Nelson Manik mengatakan pada prinsipnya standar operasional prosedur yang diberlakukan oleh STC, sudah mengacu pada ketentuan pemerintah dan Satgas Penanganan Covid-19.
“Kami ada petugas mobile yang selalu berkeliling menggunakan pengeras suara untuk mengingatkan setiap orang di pusat perbelanjaan ini agar selalu pakai masker dan patuhi protokol kesehatan,” jelasnya.
Himbauan itu tidak hanya ditujukan kepada pengunjung, tapi juga pedagang. “Kami juga tidak mungkin mengusir orang yang datang kan. Oleh sebab itu imbauan-imbauan akan terus dilakukan agar protokol kesehatan tetap diberlakukan selama mereka berada di pusat perbelanjaan ini,” sambungnya.
Sementara itu, untuk standar protokol kesehatan lainnya, seperti cek suhu tubuh, dan tempat cuci tangan untuk para pengunjung telah disediakan. Para petugas diminta lebih ketat untuk melakukan pemantauan kepada setiap pengunjung sebelum mereka masuk ke area belanja.
“Kita (STC) tidak mau ada yang namanya PSBB lagi, dan kami tidak ingin area yang kami kelola menjadi klaster baru penyebaran Covid-19,” tutupnya. (bpc2)