BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Anggaran Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) yang dipotong hingga hampir Rp40 triliun menjadi perhatian beberapa pihak.
Sebelumnya, anggaran untuk Kemenristek berjumlah Rp42,166 triliun. Namun, kemudian dipotong Rp39,694 triliun, sehingga hanya tersisa Rp2,472 triliun.
Keprihatinan akan hal ini salah satunya datang dari Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera. Mardani mengaku sedih dana riset dipangkas, ditengah perlawanan terhadap Covid-19.
“Salah satu melawan covid adalah penyedian vaksin dan riset yg akurat dan harga terjangkau produksi dalam negeri. Ternyata dana riset dipangkas “habis”,” tulis Mardani di akun twitternya, @MardaniAliSera, Kamis 15 April 2021.
Ditambahkan Mardani, riset dan teknologi berperan penting dalam terciptanya suatu produk di sebuah negara. Riset juga penting bagi pembangunan dan penghematan.
Oleh karena itu, lanjut Mardani, dirinya merasa sedih karena Indonesia masih akan menjadi negara konsumen.
“Riset dan teknologi penting bagi suatu negara agar tercipta produk, pembangunan dan penghematan.
Sedih RI masih negara konsumen,” pungkas dia.
Sementara, Staf Khusus Menteri Ristek/Kepala BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Ekoputro Adijayanto membantah anggaran riset dipotong. Menurut Ekoputro, anggaran tersebut dialihkan ke Kemendikbud, karena anggaran tersebut merupakan milik Dikti.
“Mengingat saat ini Dikti telah bergabung kembali dengan Kemendikbud dan bukan lagi di bawah Kemenristek/BRIN, anggaran Dikti sejumlah Rp 40 triliun (pagu anggaran ketika masih Kemenristekdikti adalah Rp 42,16 triliun) tersebut mengalami pemindahan alokasi dari Kemenristek/BRIN kepada Kemendikbud,” jelas Ekoputro. (bpc4)