BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kondisi inflasi di Riau sangat dipengaruhi oleh kelompok makanan. Hal ini tak lepas dari status Riau bukan sebagai daerah penghasil bahan pokok masyarakat.
Kepala Bank Indonesia [BI] Kantor Perwakilan Riau Decymus juga sepakat, bahwa sejauh ini penyebab terjadinya inflasi di Provinsi Riau dipengaruhi oleh kelompok makanan itu.
Adapun kelompok bahan makanan yang selalu bikin ‘pusing’ karena sangat dominan terhadap andil inflasi, yakni beras, cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang merah.
“Dari sekian banyak makanan yang berperan, hanya 5 jenis makanan ini yang menyumbang terjadinya inflasi di Riau,” jelasnya.
Pada tahun 2020 angka inflasi di Provinsi Riau sebesar 2,2%. Sementara itu, hingga Maret 2021 angka inflasi di Provinsi Riau mencapai 1,87%.
“Jika dilihat inflasi penyumbang terbesar hingga Maret yakni Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Kabupaten Indragiri Hilir atau Tembilahan,” jelasnya.
Sementara itu, dalam 3 bulan pertama, Decymus melihat kelompok komoditas bahan pokok dan bahan penting (bapokting) menunjukkan kebutuhan lebih tinggi dari rata-rata yakni bawang merah, telur ayam, cabai merah dan daging ayam.
Dia mengungkapkan, kelompok bahan makanan ini cenderung akan mengalami kenaikan harga pada momentum-momentum tertentu, seperti saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Menurutnya, bukan hanya sebatas soal ketersediaan yang labi, tapi juga jumlah permintaan masyarakat yang naik, membuat kelompok bahan makanan ini kerap tak stabil dan cenderung mengalami kenaikan harga signifikan. (bpc2)