BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Politisi senior Amien Rais mengungkapkan bahwa aura Joko Widodo [Jokowi] sebagai Presiden Republik Indonesia, cepat sekali merosot.
Pernyataan ini disampaikan Amien Rais pada menit-menit pertama dalam tayangan video di akun Youtube Amien Rais Official, dengan judul: Rezim Jokowi Makin Terpojok, dilihat Bertuahpos.com, Selasa, 30 Maret 2021.
“Dari waktu ke waktu, sejak terpilih kembali jadi Presiden periode kedua, saya melihat ada aura yang cepat sekali merosot. Namun Jokowi masih punya waktu lumayan panjang — tiga tahun tujuh bulan — untuk memenuhi janji kampanyenya, yang kalau kita dengarkan dulu memang cukup perlu,” kata Amien Rais.
Namun demikian, dia menjelaskan, sejak kurun waktu periode pertama Jokowi menjabat sebagai Presiden, sesungguhnya telah terjadi proses kemunduran birokrasi sangat cepat, menuju semacam otoritarianisme, “Demokrasi kita menjadi oligarki yang cukup ganas,” ungkapnya.
Hal itu, menurut Amien Rais, tak lepas dari orang-orang yang berada dalam lingkaran penghubung Jokowi di istana, yang semakin lama semakin tak bertanggung jawab.
Amien Rais menyebut, orang-orang penghubung Jokowi terus saja mengagungkan pemimpinnya sehingga merasa diagungkan dan merasa paling hebat.
“Kalau kita lihat di zaman Firaun, tak ada hubungan dengan Pak Jokowi, ya, bahwa penghubung yang menghubungi Firaun itu membuat Firaun terbuai, sampai dia mengatakan bahwa saya ini tuhanmu yang maha tinggi,” jelas Amien Rais.
Dia kemudian mengutip Al-Quran surah Al-Qasas Ayat 38, “Wahai para penghubung ku, saya tak melihat ada tuhan selain aku,” ujar Amien Rais mengutip bunyi surat itu.
“Dari sini bisa diambil pelajaran penting, jangan sampai membiarkan penghubung hanya mengisi ke telinga penguasa dengan hal yang bagus. sesungguhnya itu malah menghancurkan sang pemimpin,” sambungnya.
Amien Rais kemudian mengungkapkan, bahwa dirinya pada awal Jokowi memimpin ada harapan yang terang.
“Nampak tekadnya memihak kepada kepentingan rakyat, namun para penghubung Jokowi haus kekuasaan, sehingga melihat kekuasaan sebagai doping, makin diminum makin ketagihan dan ini adalah kecelakaan politik bagi banyak pemimpin,” terangnya.
Menurut Amien Rais, di tahun kedua Jokowi memimpin, semakin kelihatan bahwa Jokowi seolah seperti tak memimpin lagi.
Padahal memimpin itu membuat keputudan. Namun Jokowi terlihat selalu selalu gamang. Hal ini menyebabkan semakin tergerusnya kepercayaan rakyat kepada Presiden.
“Sejak awal, sesungguhnya Pak Jokowi tak begitu kapabel, sehingga sejak awal telah membawa fortopolio kegagalan,” ucapnya.
“Kemudian tampak sekali pada saat-saat Jokowi harusnya mengatakan sesuatu yang tegas, malah dia tak berkata-kata. Jadi untuk memutus sesuatu yang dampaknya cukup menentukan, malah dia terlihat galau, tak yakin diri bahkan gamang, dan menjadi lain sama sekali ketika pada awal.”
“Saya mengatakan kabinet kerja dan nawacita, sekarang tak pernah terkuak lagi. Saya mengatakan, bahwa memang wibawa dari Jokowi merosot dengan sangat cepat,” kata Amien Rais.
Dia kemudian memaparkan bahwa pada periode pertama Jokowi memimpin, kritik terhadap pemerintah Sedsos sangat meluas.
“Misal ada lembaga yang menyatakan ada 16 kebohongan Jokowi, seorang tokoh mengatakan ada 64 kebohongan Jokowi. Bahkan Fadli Zon punya buku saku kecil: 100 Kebohongan Jokowi. Padahal, pada masa itu rakyat masih beri kesempatan,” ungkapnya. (bpc2)