BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Penganut aliran sesat Hakekok di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang merupakan satu keluarga.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Banten Komisaris Besar Edy Sumardi. “Pengikutnya hanya 15 orang (16 termasuk pimpinan) dan itu semua merupakan keluarga inti,” ungkapnya, Sabtu, 13 Maret 2021.
16 orang itu, kata Edy, satu keluarga yang terdiri dari bapak, suami, ibu dan anak-anak mereka. Mereka melakukan ritual yang tak lazim, yaitu mandi bersama tanpa busana, dan dari hasil pendalaman sementara saat ini, dugaan masih kepada aliran kepercayaan.
Dia menambahkan, aliran yang dipimpin Arya 52 tahun itu, diungkap Polres Pandeglang dan Polsek Cigeulis. Sebanyak 16 orang diduga penganut aliran sesat Hakekok saat ini masih menjalani pemeriksaan.
“Kelompok aliran sesat tersebut diamankan saat sedang ritual di wilayah Perkebunan Sawit PT. Globalindo Agro Lestari (GAL),” ujar Kapolres Pandeglang Ajun Komisaris Besar Hamam Wahyudi.
Saat ini, 16 orang termasuk pimpinan aliran hakekok itu, Arya 52 tahun diperiksa di Polres Pandeglang. Hamam menjelaskan, aliran tersebut diadopsi dari ajaran Hakekok yang dibawa oleh Abah Edi (almarhum).
Kemudian, diteruskan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta Pimpinan Abah Surya. Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui pimpinan aliran sesat tersebut telah mengajak anggotanya untuk mandi secara bersama-sama tanpa mengenakan busana.
Ritual mandi bersama tanpa busana tersebut diikuti sebanyak 16 orang terdiri dari lima anggota perempuan, delapan anggota laki-laki, dan tiga anak-anak.
Terungkapnya aliran Hakekok di Pandeglang berawal adanya warga yang melihat dan memvideokan aktivitas ritual tersebut. “Video itu viral di Medsos, polisi bergerak cepat,” kata Edy Sumardi. (bpc2)