BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen PKS) Aboe Bakar Alhabsy menegaskan jika pihaknya menolak kebijakan invetasi minuman keras (miras).
Ditegaskan Aboe di pidatonya membuka rapat kerja nasional (rakernas) PKS, Senin 1 Maret 2021, PKS menolak kebijakan pemerintah investasi miras melalui Peraturan Presiden (Perpres) nomor 10 tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.
“Pembelaan terhadap rakyat yang paling terakhir kita tunjukan dengan menolak adanya investasi miras,” kata Aboe, dikutip dari akun youtube PKSTV.
Sementara itu, Majelis Rakyat Papua (MRP) secara tegas menolak investasi produksi minuman keras di wilayah tersebut. “Kami menolak dengan tegas. Jika mau investasi di Papua, silahkan, tapi bawa yang baik-baik,” kata kata anggota Kelompok Kerja Agama MRP, Dorince Mehue.
MRP adalah majelis yang diamanatkan UU Otonomi Khusus Papua dan harus dimintai persetujuannya terkait kebijakan-kebijakan di Papua. Namun menurut tokoh perempuan Papua itu, pihaknya sama sekali belum diajak bicara soal Perpres tersebut.
Dorius yang juga ketua Persekutuan Wanita Gereja Kristen Injili (PW GKI) Papua menekankan, dampak minuman keras di Papua selama ini sangat merugikan warga.
“Pertama warga minum-minum, kemudian mabuk, dan dari situasi itu muncul banyak kekerasan,” ujarnya. Sejauh ini, ia menekankan, pihak-pihak di Papua telah berupaya mengikis persoalan miras ini.
MRP juga telah membentuk Koalisi Antimiras guna menanggulangi persoalan yang dipandang serius di Papua tersebut. Sebab itu, ia tak menginginkan upaya-upaya tersebut dikandaskan lagi dengan regulasi yang lebih permisif soal miras di Papua. (bpc4)