BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Harga komoditas minyak sawit mentah atau CPO Malaysia terpantau bergerak membaik, pada Senin, 22 Februari 2021. Meskipun sebelumnya mengalami apresiasi, tetapi harga CPO masih berada di level terendahnya dalam satu minggu terakhir.
Harga kontrak futures (berjangka) CPO pengiriman Mei yang aktif diperjualbelikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 1,93% dibanding posisi penutupan pekan lalu ke RM 3.590/ton.
Mengutip CNBC Indonesia, kenaikan harga CPO menyusul menguatnya harga minyak mentah di bursa berjangka. Setelah sempat tertekan akibat aksi ambil untung para trader, harga si emas hitam lanjut menguat.
CPO merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan biodiesel yang menjadi bahan bakar alternatif minyak. Kenaikan harga minyak mentah membuat penggunaan minyak nabati seperti CPO menjadi semakin menarik untuk produksi biodiesel seiring dengan semakin maraknya tren kebijakan bauran energi yang ramah lingkungan.
Namun masih ada faktor yang membuat penguatan harga CPO tertahan. Faktor tersebut adalah kenaikan stok. AmSpec, perusahaan inspeksi independen, mencatat ekspor CPO Malaysia pada 1-20 Februari 2021 mencapai 697.794 ton. Melonjak 10,3% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
Harga CPO yang lebih rendah juga berguna untuk menarik calon pembeli. Pasalnya, negara konsumen CPO utama seperti India masih dilanda kelesuan ekonomi. Harga yang lebih murah menjadi sarana untuk mendongkrak permintaan.
“Kondisi di pasar utama CPO belum pulih. Jika produksi masih tinggi, maka harga harus diturunkan untuk mendorong permintaan,”kata Anilkumar Bagani, Kepala Riset Sunvin Group yang berbasis di Mumbai (India), seperti dikutip dari Reuters.
Menurut Kabid Promosi dan Pemasaran, Dinas Perkebunan Provinsi Riau Defris Hatmaja, kondisi ini biasanya akan memberikan dampak terhadap pergerakan harga tanda buah segar atau TBS sawit di Provinsi Riau.
“Biasanya memang akan berdampak (pergerakan harga TBS). Harga CPO Malaysia salah satu faktor pendorong, selain memang banyak faktor lainnya yang juga ikut memberi andil terhadap pergerakan harga TBS di daerah. Kita lihat lah bagaimana dampaknya terhadap harga TBS sawit,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pemprov Riau melalui Dinas Perkebunan bersama perusahaan sumber data akan melakukan rapat penetapan harga TBS sawit untuk sepekan kedepan. Rujukannya, dari perdagangan harga CPO dunia, terutama terhadap minat China dan India, yang sejauh ini masih menjadi negara konsumsi CPO Riau terbesar. (bpc2)