BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sektor pariwisata di Riau belum sepenuhnya bangkit, meski pemerintah provinsi ini jauh-jauh hari telah menyatakan komitmen untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor penunjang perekonomian rakyat.
Kurun waktu enam tahun belakangan, pembenahan dari sisi promosi sudah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan sosial media. Namun, langkah promosi itu tetap harus diikuti dengan perbaikan dari banyak hal, seperti infrastruktur yang diketahui sejauh ini belum memadai.
Plh Sekdaprov Riau Masrul Kasmy, dalam forum konsultasi publik RKPD 2022, pada Kamis 11 Februari 2021, mencatat setidaknya ada lima persoalan utama yang perlu menjadi fokus perhatian ke depan, dalam hal pengembangan sektor pariwisata.
“Persoalan di bidang pariwisata hasil identifikasi yang dilakukan selama ini, pertama, masih banyak destinasi pariwisata di Riau yang belum penuhi standar pariwisata berkelanjutan,” ujarnya.
Masalah kedua yang menjadi catatan penting, Masrul Kasmy menjelaskan, sejauh ini upaya untuk melakukan promosi terhadap destinasi wisata dianggap masih belum optimal. Ketiga, atraksi (daya tarik) pariwisata yang belum beragam.
“Kemudian rendahnya SDM sektor pariwisata yang belum sepenuhnya tersertifikasi, serta masih perlu pengembangan ekonomi kreatif dalam rangkan meningkakan ekonomi masyarakat,” sambungnya.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Roni Rakhmat, tahun 2021 upaya untuk memaksimalkan promosi destinasi wisata di Riau masih akan menjadi prioritas.
“Kami juga dapat bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Mereka telah menyatakan komitmen untuk membantu mempromosikan destinasi wisata Riau,” ujarnya.
Dia menambahkan, sarana promosi destinasi wisata di Riau dalam tahun ini akan memanfaatkan sosial media. Dalam waktu dekat, Riau juga akan meluncurkan aplikasi wisata yang memuat fitur-fitur untuk mempermudah para wisatawan mencari lokasi wisata yang ingin dituju. “Insya Allah dalam waktu dekat akan di launching,” ungkapnya. (bpc2)