BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, bahwa penduduk di Riau saat ini didominasi oleh generasi Z dan Milenial. Hal ini berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan menjelang akhir 2020 lalu.
Kepala BPS Provinsi Riau Misparuddin mengatakan, struktur penduduk dapat menjadi salah satu modal pembangunan ketika jumlah penduduk usia produktif—usia 14-64 tahun— sangat besar.
“Hasil SP2020 mencatat mayoritas penduduk Provinsi Riau didominasi oleh Generasi Z dan Generasi Milenial,” ungkapnya, Sabtu, 23 Januari 2021.
Mesparuddin menjelaskan, proporsi generasi Z, berdasarkan hasil sensus penduduk 2020 sebesar 30,79% atau sebanyak 1,94 juta jiwa dan Generasi milenial sebesar 27,24% atau 1,72 juta jiwa dari total populasi Provinsi Riau.
Dia mengatakan, sebagian besar dari kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Dari sisi demografi, seluruh Generasi X dan Generasi Milenial merupakan penduduk yang berada pada kelompok usia produktif pada tahun 2020. Sedangkan Generasi Z terdiri dari penduduk usia belum produktif dan produktif,” jelasnya.
Diperkirakan, sekitar tujuh tahun kedepan, seluruh Generasi Z akan berada pada kelompok penduduk usia produktif. Hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi Provinsi Riau, baik di masa sekarang maupun masa depan, karena generasi inilah yang berpotensi menjadi aktor dalam pembangunan yang akan menentukan masa depan Provinsi Riau.
BPS Catat Jumlah Penduduk Riau Bertambah 855,72 Ribu Jiwa dalam 1 Dekade
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat terdapat penambahan jumlah penduduk di Riau hingga 855,72 ribu jiwa dalam kurun waktu 10 tahun atau satu dekade belakangan.
Menurut Kepala BPS Riau Misparuddin, berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan pada bulan September 2020 sebanyak jumlah penduduk Provinsi Riau terus mengalami peningkatan.
“Hasil SP (Sensus Penduduk 2020) dibandingkan dengan SP 2010 memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 855,72 ribu jiwa atau rata-rata sebanyak 85,57 ribu setiap tahun,” jelasnya dalam penyampaian resmi, Jumat, 22 Januari.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020), laju pertumbuhan penduduk Provinsi Riau sebesar 1,40% rata-rata per tahun. Terdapat perlambatan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,18% jika dibandingkan dengan Laju Pertumbuhan Penduduk pada periode 2000-2010 yang sebesar 3,58%.
Misparuddin menjelaskan, perlambatan LPP pada periode 2010-2020 dibandingkan dengan dasawarsa sebelumnya dikarenakan meningkatnya daya tarik migrasi penduduk ke Provinsi Riau di periode 2000-2010, di antaranya pembukaan lahan perkebunan karet dan kelapa sawit secara masif serta tersedianya lowongan pekerjaan dari berbagai sektor ekonomi antara lain sektor pertambangan minyak dan gas bumi, industri pengolahan dan perkebunan.
Sementara pada periode 2010-2020, migrasi penduduk ke Provinsi Riau mengalami penurunan dibandingkan dekade sebelumnya. Dalam periode ini terjadi fenomena penutupan dan pengalihan lokasi beberapa perusahaan besar.
“Pada periode ini juga terjadi alih fungsi perkebunan karet menjadi perkebunan sawit yang mengakibatkan pengurangan jumlah tenaga kerja,” jelasnya.
Selanjutnya, ujar Misparuddin, rencana alih operasi blok rokan dari PT. Chevron Pacific Indonesia pada tahun 2021 juga turut menyumbang perlambatan laju pertumbuhan penduduk.
“Khusus untuk daerah perkotaan, pandemi Covid-19 mengakibatkan banyaknya lokasi kos-kosan/kontrakan mahasiswa perguruan tinggi yang ditinggalkan penghuni ke daerah asalnya,” ungkapnya. (bpc2)